Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

G30S PKI

Kisah Kekejaman Milisi Sipil Gagak Hitam, Brutal Bantai Anggota PKI, Ini Pengakuan Algojonya

Gerakan 30 September atau G30S mengakibatkan banyak korban jiwa. milisi sipil dalam operasi gagak hitam yang membantai anggota PKI

Editor: Aldi Ponge
Foto/Arsip Gahetna
Pembantaian PKI 

Setelah bertemu dengan target, mereka menghabisinya dengan parang.

Jasad orang-orang PKI kemudian dibuang ke sungai atau jurang.

Tak hanya itu, rumah orang PKI juga turut dibakar.

"Saat itu seperti kiamat", kata Baidawi.

Baidawi juga mengungkapkan bahwa pembantaian selain dilakukan oleh warga, juga dilakukan oleh tentara.

Ia menceritakan pada suatu waktu, tentara kalah jumlah anggota dengan orang-orang yang akan dihabisi.

Karena hal itu, eksekusi diserahkan kepada warga desa.

Baidawi menuturkan bahwa desanya pernah mendapat limpahan orang-orang komunis, yang terdiri dari empat pria dan satu wanita.

Ia mengungkapkan bahwa kelima orang PKI tersebut dieksekusi di lapangan yang saat ini telah menjadi pemakaman desa setempat.

Eksekusi dihadiri oleh ratusan warga yang semuanya membawa parang, termasuk Baidawi sendiri.

Baidawi mengisahkan, kelima orang PKI tersebut diikat tangannya kemudian dibantai beramai-ramai dengan parang dan dikubur dalam satu lubang.

Seorang warga bernama Andang Chatif Yusuf yang merupakan Sekretaris Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra) Banyuwangi menuturkan kepada Tempo, bahwa jumlah korban dari pihak PKI diperkirakan mencapai ribuan.

Andang menuturkan bahwa dirinya pernah dipenjara oleh tentara selama dua tahun.

Dituturkan olehnya, sebelum dipenjara ia dibawa ke kamp tahanan di lapangan di Kecamatan Kalibaru.

Ia berada di kamp penahanan tersebut selama 10 hari.

Halaman
1234
Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved