Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

G30S PKI

Kisah Kekejaman Milisi Sipil Gagak Hitam, Brutal Bantai Anggota PKI, Ini Pengakuan Algojonya

Gerakan 30 September atau G30S mengakibatkan banyak korban jiwa. milisi sipil dalam operasi gagak hitam yang membantai anggota PKI

Editor: Aldi Ponge
Foto/Arsip Gahetna
Pembantaian PKI 

Tidak ada niatan untuk membuka aib atau menyudutkan orang-orang yang terlibat.

Tribunnews tidak mengubah beberapa pernyataan individu untuk menjaga otentisitas sumber.

Gagak Hitam adalah sebuah pasukan yang dibentuk untuk menumpas anggota dan simpatisan PKI di Banyuwangi, Jawa Timur.

Gagak Hitam bukan merupakan pasukan Angkatan Bersenjata, melainkan berisi anggota beberapa organisasi di Banyuwangi, Jawa Timur.

Tugas pasukan Gagak Hitam adalah melakukan penumpasan terhadap orang-orang dari Partai Komunis Indonesia (PKI) di daerah Banyuwangi.

Nama Gagak Hitam karena atribut yang dipakai yaitu, serba hitam dari mulai celana, baju, hingga ikat kepala.

Umumnya anggota Gagak Hitam ini menguasai berbagai ilmu bela diri, bahkan dikabarkan ada juga di antara mereka yang dibekali ilmu kebal.

Seorang anggota Gagak Hitam, bernama Baidawi diwawancarai Tempo mengaku membantah bahwa dirinya terlibat pembunuhan terhadap orang PKI.

"Kalau ada yang bilang saya tukang bunuh orang PKI, tidak usah didengarkan. Itu salah. Saya hanya melihat, "

Dituturkan oleh Baidawi bahwa ia menjadi anggota Gagak Hitam karena menganggap komunisme membahayakan negara.

"Tapi sekarang saya tak perlu mengingatnya lagi, asalkan PKI tidak bangkit lagi di Indonesia" ujar Baidawi.

Operasi Gagak Hitam: Kisah Penumpasan Anggota PKI

Baidawi mengaku bahwa kegiatan penumpasan orang-orang komunis dilakukan dengan cara diumumkan oleh seorang pegawai kecamatan setempat.

"Sambil bawa pengeras suara, dia (pegawai kecamatan) mengumumkan bahwa orang-orang PKI harus dihabisi", kata Baidawi.

Mereka (pasukan Gagak Hitam) datang ke rumah anggota PKI dan organisasi dibawahnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved