Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Penanganan Covid

Vaksin Covid Diprioritaskan untuk Usia Rentan

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, memaparkan prioritas dari target penerima vaksin Covid-19.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie Tombeg
SURYA/FATIMATUZ ZAHROH
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyarankan agar RSUD Dr Soetomo dan rumah sakit rujukan Covid-19 direlaksasi, Rabu (24/6/2020). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA  - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, memaparkan prioritas dari target penerima vaksin Covid-19. Ia mengatakan, ada dua kelompok yang menjadi target pertama penerima vaksin virus corona tersebut.

Bahaya, RI Alami Deflasi Tiga Bulan Berturut-turut

Pertama, seluruh tenaga medis dan seluruh masyarakat yang bekerja pada fasilitas medis. Kedua, pekerja dalam kategori high-risk berusia 18-59 tahun.

“Prioritas vaksin akan diberikan kepada garda terdepan yaitu seluruh tenaga medis dan seluruh masyarakat yang bekerja pada fasilitas medis. Berikutnya akan diberikan kepada masyarakat dengan kategori high risk, yaitu pekerja pada usia 18-59 tahun,” ujarnya.

Hingga saat ini, menurut Menkes Terawan kebutuhan vaksinasi mencapai 320 juta dosis. “Dan dengan indeks pemakaian vaksin, maka kita harus bisa menyediakan 352 juta dosis vaksin,” jelasnya.

Diketahui, penyediaan vaksin ini dilakukan bersama dengan Kementerian Luar Negeri, Kementerian BUMN, Kepala BOPM, serta Kepala BNPB. Dijelaskan oleh Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin, saat ini kapasitas penyimpanan vaksin yang dimiliki oleh BUMN mencapai 123 juta vaksin.

Oleh karena itu, sedang dilakukan kerja sama antar lembaga BUMN, khususnya oleh Bio Farma dan Kimia Farma sebagai produsen obat, dalam pengadaan Cold Chain Equipment Inventory hingga memuat 300 juta vaksin. Pengadaan Cold Chain disiapkan untuk datangnya vaksin dari berbagai negara yang telah membantu Indonesia dalam pengadaan vaksin tersebut.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan bahwa telah dilakukan berbagai diskusi dengan negara terkait, seperti Tiongkok, Uni Emirate Arab dan Inggris dalam komitmen penyediaan vaksin bagi Indonesia.

Jenderal Gatot Diadang Kolonel Ucu: Dandim Minta Patuhi Protokol Kesehatan

“Kami telah berkomunikasi secara rutin dengan China, Arab, maupun Inggris dalam penyediaan vaksin bagi Indonesia. Kami juga telah mengatur waktu pertemuan antar negara untuk dapat meninjau lebih lanjut mengenai uji klinis serta produksi vaksin yang nantinya akan dikirim ke Indonesia tersebut,” ujarnya.

Suplai vaksin Sinopharm dan Sinovac akan didatangkan dari Tiongkok. Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito menceritakan bahwa tim teknis dari lembaganya akan melaksanakan kunjungan lapangan untuk melihat lab produksi vaksin serta uji klinis yang telah dilakukan. Dalam kunjungan ini nantinya akan dibahas mengenai sistem pengiriman vaksin serta sertifikasi halal dari vaksin tersebut.

Terkait hal ini Ketua Satgas Penanganan Covid 19 Doni Monardo meminta BPOM agar berkoordinasi dengan MUI untuk memastikan kehalalan vaksin Covid tersebut. “Setelah dicek kehalalannya maka BPOM bisa berkoordinasi dengan MUI untuk memberikan sertifikasi halal,” terang Doni.

Obat Covid 19 Dijual Rp 3 Juta Per Dosis

Obat covid 19 impor asal India akan segera dijual ke pasaran. Obat antivirus remdesivir dengan merk dagang Covifor tersebut dipatok dengan harga Rp 3 juta per dosis.

PT Kalbe Farma Tbk bertindak sebagai distributor obat remdesivir yang diproduksi perusahaan farmasi terkemuka asal India, Hetero itu.  Sandeep Sur selaku Country Manager of PT Amarox Pharma Global yang merupakan anak perusahaan Hetero mengatakan bahwa ketersediaan obat remdesivir untuk Indonesia tidak ada batasnya. "Kami (Amarox) memiliki kapasitas yang besar dan akan disesuaikan dengan kebutuhan di Indonesia," kata Sandeep, Kamis(1/10).

Ngambek Karena Istri Enggan Pulang, helios Malah Gantung Anak Kandung dan Direkam

Produk covifor disebut Sandeep sudah siap untuk dipasarkan melalui jaringan pemasaran dan distribusi Kalbe ke seluruh Indonesia mulai hari ini. Untuk harganya sendiri, Direktur Utama Kalbe Farma Vidjongtius di kesempatan yang sama mengatakan harganya 3 juta per unit. Namun, harga ini bergantung pada volume. "Harganya 3 juta per vial atau per dosis. Dan pak Sandeep juga mengatakan bahwa (harga) ini sangat bergantung pada volume," katanya.

"Jadi jika volume meningkat maka harganya juga bisa ditinjau kembali," imbuh Vidjongtius. Untuk diketahui vial merupakan suatu benda penampung cairan, bubuk, atau tablet farmasi. Vial modern umumnya terbuat dari kaca atau plastik.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved