Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

G30S

Telegram Dubes Amerika Ungkap CIA di Balik G30S, Beri Benda Ini ke Soekarno, Ternyata Alat Disadap

Apalagi, Soekarno juga pernah menghina AS dengan menolak bantuan keuangan dari IMF.

Editor: Aldi Ponge
via https://indocropcircles.wordpress.com
Proses Pengangkatan Jenazah Para Jenderal dan Perwira TNI pasca G30S PKI.1 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Teori keterlibatan Amerika Serikat dalam Gerakan 30 September 1965 mungkin sulit dibuktikan.

Namun, banyak indikasi keterlibatan AS lewat CIA dalam menggulingkan Soekarno.

Teori ini jauh berbeda dengan narasi Orde Baru yang “ mengkambinghitamkan” PKI seutuhnya.

Perlu diingat, saat itu Amerika tengah berebut pengaruh dengan Uni Soviet yang menyebarkan komunisme.

Tim Weiner dalam bukunya Legacy of Ashes: The History of the CIA (2011) menuturkan, saat itu AS mengkhawatirkan sikap Presiden Soekarno yang cenderung memihak komunisme.

Sulut Siapkan New Bunaken, Surga Selam bagi Para Divers

September 2020, Manado Deflasi 0,36 Persen Akibat Penurunan Tarif Angkutan Udara

Kesaksian Personel KKO AL Pengangkat Jenazah Korban G30S/PKI di Lubang Buaya, Bau Busuk Mayat Sampai Buat Tak Bisa Makan 2 Hari
Kesaksian Personel KKO AL Pengangkat Jenazah Korban G30S/PKI di Lubang Buaya, Bau Busuk Mayat Sampai Buat Tak Bisa Makan 2 Hari (Tribun Jogja/ist)

Apalagi, Soekarno juga pernah menghina AS dengan menolak bantuan keuangan dari IMF.

"Go to hell with your aid!" begitu ungkapan Soekarno yang menolak bergabung dengan Blok Barat.

CIA pun diberi tugas untuk menyingkirkan Soekarno.

Sejak dekade 1950-an, CIA mencoba berbagai operasi rahasia mulai dari membuat film porno dengan Soekarno palsu hingga menyuplai senjata untuk pemberontakan.

Amerika mencoba mendekati militer, kendati militer sendiri terpecah menjadi beberapa faksi.

Satu yang diyakini bisa digunakan Amerika Serikat adalah Menteri/Panglima Angkatan Darat Letnan Jenderal (Letjen) Ahmad Yani.

"Duta Besar Amerika yang baru untuk Indonesia, Howard Jones, mengirim pesan telegram kepada Menlu, mengabarkan bahwa Jenderal Nasution adalah antikomunis yang dapat dipercaya dan para pemberontak tidak memiliki peluang untuk menang," tulis Weiner.

Bahaya PKI

Teknisi telekomunikasi asal Jerman, Horst Henry Gerken dalam bukunya A Magic Gecko, Peran CIA di Balik Jatuhnya Soekarno (2011) bercerita, keresahan politik saat itu sudah tersebar di mana-mana.

Partai Komunis Indonesia (PKI) tumbuh besar dan diisi atau terafiliasi dengan sejumlah politisi penting, tokoh militer, dan pengusaha.

Sumber: Bangka Pos
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved