Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sulut Siapkan New Bunaken, Surga Selam bagi Para 'Divers'

Sulut tak hanya Taman Laut Bunaken saja, masih banyak spot selam yang belum dikenal.

Penulis: Ryo_Noor | Editor: Chintya Rantung
ryo noor/tribun manado
Sosialisasi Panduan Pelaksanaan Clean Healthy Safety Environment Usaha Wisata Selam di Grand Kawanua Convention Center 
TRIBUNMANADO. CO. ID,  MANADO - Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dijuluki surga olahraga selam dunia dengan adanya keberadaan Taman Nasional Laut Bunaken.
Kepala Dinas Pariwisata Sulut,  Henry Kaitjily mengatakan, Sulut tak hanya Taman Laut Bunaken saja, masih banyak spot selam yang belum dikenal. 
"Kita ingin menghadirkan New Bunaken, " kata Henry saat hadir di Acara Sosialisasi Panduan Pelaksanaan Clean Healthy Safety Environment Usaha Wisata Selam di Grand Kawanua Convention Center,  Jumat (2/10/2020).
Kegiatan ini dihadiri Staf Khusus Menteri Pariwisata Ricky Yosep Pesik, Kepala Balai Taman Nasional Bunaken Farianna Prabandari, Daniel Abimanyu Carnadie dan Bayu Wardoyo Tim Penyusun CHSE Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
"Discover New Bunaken ini agar para divers bisa menyebar ke daerah lain selain Taman Laut Bunaken," kata dia. 
Henry mengatakan,  upaya menemukan New Bunaken sudah dilakukan beberapa waktu lalu dengan dihelatnya Mangatasik Photo Underwatter Competition. 
Rupanya mendapat tanggapan baik,  ratusan orang mendaftar hanya dalam sepekan,  mempertimbangkan protokol Covid 19 dibatasi hanya 53 peserta saja. 
Tak sampai di situ,  upaya menelusuri New Bunaken terus dilakukan diharapkan dengan didukung aksesibilitlas dan fasilitas  yang memadai. 
Ke depan kita membuka peluang sektor selam bisa melaksanakan dengan Kementerian Pariwisata.
Baru-baru ini Sulut membuka direct call ekspor ke Jepang menggunakan penerbangan.
Peluang di depan,  bisa dimanfaatkan untuk direct flight Jepang - Manado,  memperluas minat turis mancanegara untuk datang ke Sulut
Staf khusus Menteri Pariwisata dan Ekonomi Krearifi, Ricky Yosep Pesik mengatakan,  ia datang ke Sulut seperti pulang kampung.  Ricky hobi olahraga menyelam.  Setahun bisa 4-5 kali. 
"Indonesia punya 1/3 coral dunia.  kita tempat luar biasa indah di laut," kata dia. 
Sejak Covid 19, pariwisata nasional sangat terdampak.
Namun masuk era new normal, pariwisata diaktifkan kembali namun perlu menerapkan protokol kesehatan
Kementerian Pariwisata dan Ekonimj Kreatif pun menyiapkan, panduan Clean, Healty, Safety, Environment (CHSE),
Diharapkan dengan panduan CHSE ini berperan meningkatkan pariwisata. 
Termasuk industri selam yang harusnya paling siap,  karena tanpa Covid pilun protokol selam sudah luar biasa. 
Dengan protokol Covid 19 maka bisa menciptakan kepercayaan,  setiap tempat wisata  aman terhadap dampak Covid 19. (ryo) 
 
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved