Sosok Tokoh
Kisah Asmara Pierre Tendean-Rukmini Chamim, Telegram Terakhir yang Berakhir pada 30 September Malam
Meski dibalik peristiwa G30S, kematian Letnan Pierre Tendean meninggalkan kisah yang tragis terselip nama Rukmini Chamim.
Berikut ini deretan fakta Rukmini Chamim:
1. Panggilan Sayang
Mimin, begitulah panggilan sayang Pierre Tendean untuk kekasihnya itu.
Rukmini Chamim dikenal sebagai perempuan lemah lembut, perfeksionis, lincah, dan piawai memasak.
2. Dikenalkan Sahabat
Dikutip dari akun Instagram resmi penulis Biografi Kapten Pierre Tendean, Pierre dan Rukmini berkenalan melalui dua sahabat baik Pierre.
Mereka adalah sesama Dan Ton Yonzipur 1/DAM 2 Bukit Barisan, Medan, yakni Satrijo Wibowo dan Setijono Hadi.
Pierre gerah didesak terus menerus oleh keduanya untuk bertemu gadis yang lebih akrab dipanggil Mimin tersebut.
Sosok Mimin, figur gadis yang masih duduk di bangku SMA pada tahun 1963 ini, rupanya sangat mencuri perhatian sang perwira muda.
Pada kunjungan2 berikutnya Pierre memutuskan tidak dikawal lagi.
3. Sempat Menjalani Hubungan LDR
Belum lama bersama, Pierre harus meninggalkan puteri sulung Raden Chamim Rijo Siswopranoto itu lantaran ditugaskan sebagai intelijen dalam rangka Dwikora di perbatasan Kepulauan Riau.
Keduanya pun menjalani hubungan jarak jauh atau anak muda masa kini menyebutnya LDR (Long Distance Relationship).
Sempat Pierre Tendean curhat kepada rekan letingnya yang sesama intel bahwa ia merindukan Rukmini.
3. Sempat Diboyong oleh Pierre ke Semarang
Memasuki tahun 1965, hubungan keduanya semakin serius.
Saat keluarga besar Chamim sedang liburan ke Yogyakarta, Mimin diboyong ke Semarang oleh Pierre untuk diperkenalkan kepada keluarganya.