Sosok Tokoh
Kisah Asmara Pierre Tendean-Rukmini Chamim, Telegram Terakhir yang Berakhir pada 30 September Malam
Meski dibalik peristiwa G30S, kematian Letnan Pierre Tendean meninggalkan kisah yang tragis terselip nama Rukmini Chamim.
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Awan mendung yang menyelimuti bangsa Indonesia di pekan pertama Oktober 1965 adalah antitesis yang melegitimasi peralihan Orde Lama menuju rezim Orde Baru.
Titik balik dari hegemoni kekuasaan itu pun tercatat sebagai sejarah kelam yang meletupkan banyak tumbal.
Dari warga sipil hingga 7 perwira TNI AD ikut gugur sebagai perisai bangsa dalam peristiwa G30S.
Pada raga yang telah terbaring, tak ada kata sia-sia untuk sebuah pengorbanan demi berpendarnya ideologi Pancasila.

Ada nama Kapten Czi (Anumerta) Pierre Tendean yang kala itu menjadi ajudan sekaligus korban salah sasaran di rumah Jenderal A.H. Nasution adalah salah satu yang terus terkenang.
Seketika karier cemerlangnya harus kandas terkubur bersama raga yang teramat belia.
Namun, pengorbanan dan dedikasi pada pilihan hidup membuatnya layak disemati gelar sebagai Pahlawan Revolusi.
Pribadi yang begitu hidup dan sifat kestaria yang sudah terpancar semenjak kecil adalah alasan Pak Nas menunjuk Pierre sebagai ajudannya.
• Hasil Drawing Liga Champions 2020, Road To Istanbul 29 Mei 2021, Siapa Jawaranya?
• Soal dan Kunci Jawaban TVRI SD Kelas 4-6 Jumat 2 Oktober 2020
• Ramalan Zodiak Hari Ini, Jumat 2 Oktober 2020: Cancer Dapat Pelajaran yang Tak Ternilai & Berharga
Pun demikian dengan segenap kiprah serta prestasi monumentalnya di dunia militer Indonesia yang membuat namanya terus diperbincangkan hingga beberapa dekade sejak kematiannya.
Banyak yang mengernyitkan dahi, mengapa sosok se-flamboyan Pierre yang blasteran Prancis - Minahasa itu memilih jalan untuk menjadi seorang prajurit. Namun justru berangkat dari sinilah benang merah takdir perjalanan hidup si ‘Robert Wagner Van Bumi Panorama’ itu dibentangkan.
Bahkan Diketahui, kisahnya hingga kini masih diperbincangkan khalayak.
Meski dibalik peristiwa G30S, kematian Letnan Pierre Tendean meninggalkan kisah yang tragis terselip nama Rukmini Chamim.
Rukmini Chamim ialah kekasih dan juga calon Pierre Tendean.

Harapan sang menikahi sang kekasih, Nurindah Rukmini Chamim, harus pupus lantaran gugur terlebih dahulu pada 1 Oktober 1965.
Padahal, rencananya ia akan menikahi Rukmini pada November 1965.