Berita Ekonomi
Bea Cukai Manado Kawal Ekspor Langsung ke Jepang, Volume Kedua Capai 14,7 Ton
KPP BC Manado komit mengawal kelanjutan 'direct call', ekspor langsung komoditas perikanan dan pertanian ke Jepang.
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Kantor Pelayanan dan Pengawasan Bea dan Cukai (KPP BC) Manado
komit mengawal kelanjutan 'direct call', ekspor langsung komoditas perikanan dan pertanian ke Jepang.
Kepala KPP Bea Cukai Manado, M. Anshar dan Kepala Dinas Kelautan Perikanan (DKP) Sulut, Tinneke Adam
meninjau proses pengiriman ekspor hasil perikanan dan sampel komoditas pertanian volume
kedua, Rabu (30/09/2020) malam.
BERITA PILIHAN EDITOR :
• Di ILC Fadli Zon Panas Bongkar Fakta PKI di Depan Anak DN Aidit: Ilham Aidit Anda Jangan Bolak Balik
• Kecelakaan Tadi Dini Hari, Truk Hancur Berantakan Usai Bertabrakan dengan Ekor Truk Trailer
• Penyesalan Masa Tua Anggota Cakrabirawa Penjemput AH Nasution: Saya Bersumpah di Hadapan Allah
TONTON JUGA :
Anshar bilang, pada ekspor kedua ini mengalami peningkatan volume barang.
"Bila pekan lalu volumenya 5,7 ton, pada pengiriman kedua tadi malam, beratnya mencapai
6,144 ton," ujar Anshar kepada Tribun Manado, Kamis (01/09/2020).
Hasil perikanan yang dikirim di ekspor volume kedua ini didominasi ikan tuna loin dan tuna utuh.
"Selain itu ada sampel komoditas pertanian seperti bawang merah, serai, lengkuas,
dan gula aren," jelasnya.
Selain dari Sulut, ada komoditas lain yang diekspor yakni 8,5 ton dari Ambon yang dikirim ke Jepang.
Total ada 14,7 ton komoditas yang dikirim ke Narita dari Bandara Sam Ratulangi Manado.
Terkait itu, Anshar mengingatkan para eksportir, maupun nelayan agar memanfaatkan
fasilitas ekspor langsung ke Jepang itu.
BC Manado mendorong eksportir menjaga mutu komoditas yang dikirim sehingga terus
mendapat kepercayaan pembeli.
Ditambahkannya, pelaku usaha agar mengurus dokumen ekspor yang dibutuhkan.
Apalagi saat ini BC Manado telah menyediakan fasilitas layanan pengurusan mandiri secara online.
Terpisah, Kepala DKP Sulut, Tinneke Adam mengatakan, adanya ekspor langsung mendorong perekonomian.
Jika sebelumnya, pada saat pandemi pasar tuna kurang bergairah, saat ini kembali bergeliat.
"Direct call ini mendorong harga. Nelayan penangkap tuna bisa terpacu," kata Adam.
Secara khusus ia mengingatkan lagi tentang pentingnya menjaga kualitas komoditas perikanan.
Hal ini terkait dengan spesifikasi permintaan dari pembeli di Jepang.
"Kami terus ingatkan nelayan penangkap, kecil, sedang maupun besar agar pengelolaan mutu dijaga.
Jangan hanya tangkap banyak tapi kualitas tidak dijaga," katanya.
Menurutnya, permintaan terbesar ekspor tuna ke Jepang ialah tuna segar grade A.
"Seperti kemarin, barang masuk 7,8 ton tapi yang sesuai order 6 ton.
Jadi yang down grade itu juga ada," katanya.
(Tribunmanado.co.id/Fernando Lumowa)
BACA JUGA :
• Detik-detik Insiden Tak Diinginkan dalam Video Pria Lamar Pacar di Depan Umum, Terjadi di Belakang
• Elite Gerindra Bongkar Hasil Rapat Partai: Prabowo Berpasangan Puan Anak Megawati di Pilpres 2024?
• Akhir Riwayat Musso Pimpinan Pemberontakan PKI 1948, Tewas Ditembak Brigade S di Sebuah Desa
TONTON JUGA :