Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Terkini Daerah

Daftar Ucapan Mengenang Pahlawan Revolusi yang Meninggal Saat G30S/PKI, Cocok untuk Medsos

G30S/PKI atau Gerakan 30 September adalah sejarah paling kelam yang terjadi di Indonesia. Beberapa perwira tinggi militer yang gugur

Editor: Rhendi Umar
KOMPAS/ WAWAN H PRABOWO)
Warga mengunjungi Monumen Pancasila Sakti di kawasan Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (30/9/2014). Monumen tersebut dibangun untuk menghormati para Pahlawan Revolusi yang gugur dalam peristiwa Gerakan Tiga Puluh September atau G-30-S/PKI pada 1965. 

Mayor Jenderal TNI Anumerta Donald Isaac Panjaitan atau disingkat D.I. Panjaitan lahir di Balige, Sumatera Utara, 9 Juni 1925.

Dia meninggal di Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 1965.

Saat itu, umurnya adalah 40 tahun.

6. Mayor Jenderal (anm.) Sutoyo Siswomiharjo

Mayor Jenderal TNI Anumerta Sutoyo Siswomiharjo lahir di Kebumen, Jawa Tengah, 28 Agustus 1922.

Sutoyo meninggal di Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 1965.

Umurnya saat itu 43 tahun.

7. Kapten (anm.) Pierre Tendean

Kapten Czi. (Anumerta) Pierre Andries Tendean lahir 21 Februari 1939.

Ia meninggal 1 Oktober 1965 di umur yang masih sangat muda, yaitu 26 tahun.

8. AIPDA (anm.) Karel Satsuit Tubun

Ajun Inspektur Polisi Dua Anumerta Karel Sadsuitubun lahir di Maluku Tenggara, 14 Oktober 1928.

Dia meninggal di Jakarta, 1 Oktober 1965 pada umur 36 tahun.

tribunnews
Letkol Untung Syamsuri dibawa ke Mahmilub atas (tuduhan) keterlibatannya dalam G30S. (wikipedia)

9. Brigadir Jenderal (anm.) Katamso Darmokusumo

Brigadir Jenderal TNI (Anumerta) Katamso Darmokusumo lahir di Sragen, Jawa Tengah, 5 Februari 1923.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved