Kasus Kekerasan
Tega, Orangtua Buang Anaknya di Jalan, Disiksa hingga Cabut Kuku Kaki Sang Bocah, Ini Penyebabnya
Terungkap pengakuan terkait alasan kedua orangtua itu tega menyiksa dan membuang anaknya sendiri yang masih berusia 8 tahun.
Saat ditemukan, bocah tersebut dalam kondisi yang memprihatinkan.
Di wajah sang bocah, tampak luka di bagian pipi.
Tak cuma wajah, kaki bocah tersebut juga turut terluka.
Diduga, bagian kuku kaki sang bocah dicabut paksa menggunakan tang penjepit.
Rambut korban juga diduga ikut dicabut paksa menggunakan tang.
• Perhatikan Gestur Tubuh, 9 Tanda Ini Bisa Jadi Kode Seseorang Menyukaimu Tanpa Kamu Sadari
Orangtua Bocah Diperiksa
Terkait kasus ini, pihak kepolisian memanggil kedua orangtuanya untuk dilakukan pemeriksaan.
"Orangtuanya ada sudah kita konfirmasi. Hari ini dipanggil ke Polsek Pangkalan Kuras untuk dilakukan pemeriksaan," ujar Paur Humas Polres Pelalawan Iptu Edy Haryanto, Selasa (29/9/2020).
Berdasarkan keterangan sementara dari orangtuanya, sebut Edy, anak di bawah umur itu diduga dibuang karena nakal dan mencuri sehingga korban diduga dianiaya dan dibuang.
"Mereka ini tinggal di komplek perusahaan. Kalau keterangan dari orangtuanya, katanya anak ini nakal umurnya delapan tahun. Katanya anaknya juga sering mencuri seperti itu," kata Edy.
Namun, sambung dia, pihak Polsek Pangkalan Kuras akan mendalami apakah benar anak tersebut melakukan tindakan seperti itu.
"Tapi bagaimana pun tindakan kekerasan dan penelantaran bukanlah hal yang tepat terhadap anak di bawah umur. Makanya hari ini semua yang terkait kita kumpulkan untuk dilakukan pemeriksaan," imbuh Edy.
Pengakuan Orangtua Bocah
Kapolsek Pangkalan Kuras, Kompol Ahmad, melalui Kanit Reskrim Ipda Esafati Daeli, saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.
Lokasinya berlangsung di Desa Dundangan Kecamatan Pangkalan Kuras, tepatnya di areal PT Safari Riau. Anak malang itu telah diamankan polisi di Polsek Pangkalan Kuras di kantor untuk menangani kekerasan yang dialami korban.
"Korban sudah kita amankan di kantor dan sekarang sedang kita tangani perkaranya, setelah dapat informasi dari Medsos," ungkap Esafati Daeli kepada tribunpekanbaru.com, Selasa (28/9/2020).