Perang Azerbaijan dan Armenia
Perang Azerbaijan dan Armenia, 21 Tentara dan Warga Sipil Tewas di Perbatasan
Perang Azerbaijan dan Armenia. Hari kedua tewaskan 21 jiwa. Di antaranya tentara dan warga sipil.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Hari kedua perang antara pasukan Azerbaijan dan Armenia hingga Senin (28/9/2020) pagi waktu setempat, atau Senin sore ini WIB.
Puluhan nyawa jadi korban tewas, prajurit tentara hingga warga sipi.
Titik pertempuran di Nagorno-Karabakh.
Kantor berita Reuters melaporkan, 15 tentara di kedua belah pihak tewas.
Ratusan warga sipil lain terluka akibat gempuran artileri ke kota Terter.
Serangan udara dan darat dimulai pihak Azerbaijan ke Nagorno-Karabakh Minggu (27/9/2020), menewaskan sekurangnya 16 tentara Armenia.
Tank dan helicopter Azerbaijan hancur. Pasukan Armenia di Nagorno Karabakh juga menembak jatuh sejumlah drone militer Azeri.
Beberapa wilayah yang semula diduduki pasukan Azeri bisa direbut kembali.
Ini merupakan perang terbuka paling keras setelah konflik sebelumnya pecah di wilayah itu pada 2016. Baik Armenia maupun Azerbaijan saling tuduh dan mengklaim pihak paling benar.
Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev memerintahkan mobilisasi militer untuk memperkuat pasukan Negara itu di Nagorno-Karabakh yang didominasi warga Armenia.
China dan Rusia menyerukan kedua pihak yang tengah bertempur untuk meredakan ketegangan.
Sementara NATO dan AS meminta Yerevan dan Baku untuk kembali ke meja perundingan.
Duta Besar Armenia untuk Rusia melaporkan, sebanyak 4.000 petempur sipil asal Suriah, dikerahkan Turki untuk membantu pasukan Azerbaijan.
Nagorno-Karabakh memisahkan diri dari Azerbaijan sesudah Uni Soviet bubar tahun 1991.