Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kecelakaan Pesawat

MENGENANG Kecelakaan Pesawat Garuda Jatuh di Sumatera Utara, 234 Orang Tewas, Pilot Teriak ini

27 September 1997 memberitakan, seluruh penumpang yang terdiri dari 222 penumpang dan 12 awak pesawat meninggal akibat kecelakaan itu.

Editor: Indry Panigoro
Kompas.com
ilustrasi 

Menurut Sarin, ia mendengar lagi suara ledakan keras berulang-berulang yang tidak dapat dihitungnya berapa kali.

Ledakan itu diselingi suara benturan badan pesawat dengan pohon besar sebelum pecah berkeping-keping.

Setelah itu, ia melihat api membumbung tinggi.

Siang Ketaren (55) warga Dusun V, Desa Sembahe juga memberikan kesaksian serupa dengan Sarin.

Saat kejadian, ia sedang bersama 10 temannya yang duduk-duduk di warung kopi.

Meski tidak melihat pesawat, mereka terkejut ketika mendengar suara ledakan sangat keras dan diikuti ledakan keras berikutnya berkali-kali.

"Kami berlari ke lokasi jatuhnya pesawat itu.

Sesampainya di sana yang kami lihat hanya api yang masih berkobar.

Setelah itu kami mengutus Pilot Purba untuk melapor ke Polsek," ungkap siang.

Kengerian kecelakaan itu juga disaksikan oleh petugas SAR saat mengevakuasi korban.

Sesekali mereka mengekspresikan kengeriannya.

Terkadang mereka meringis saat harus mengumpulkan potongan tubuh yang bergelimang darah.

Hampir seluruh mayat yang ditemukan tidak ada yang utuh.

Sejarah Hari Ini: 23 Tahun Silam Terjadi Kecelakaan Garuda Indonesia Airbus A300-B4

Investigasi

Harian Kompas, 5 Oktober 1997 memberitakan, kejadian nahas tersebut kemungkinan tidak terjadi apabila pilot menolak perintah petugas menara ATC.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved