Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Traveling

Pengobat Rindu di Balik Kelezatan BPK Saroha Manado, Menu Khas Orang Batak

Memang, makanan salah satu obat mujarab mengatasi rindu dengan bernostalgia masa lalu.

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUN MANADO/FERNANDO LUMOWA
BPK Cafe Saroha memiliki rasa otentik karena diolah dari daging terbaik, bumbu rahasia dan cara bakar yang tepat. 

Cafe milik Benjamin Tarigan di Jalan Mogandi, Malalayang itu ramai saban hari.

Dari buka 10 tujuh pagi hingga tutup jam tujuh malam, Cafe Saroha selalu ramai.

Mereka datang menikmati BPK. Ada pula Lomok-lomok (Saksang babi)

dan beberapa menu khas Batak lainnya. Namun, BPK tetaplah favorit.

Dari masyarakat biasa, mahasiswa para dokter, pimpinan TNI di Sulut,

pejabat lembaga vertikal, pimpinan Kepolisian, bankir,

pejabat daerah jadi langganan.

Para dokter, residen dan spesialis di RSUP Kandou jadi

pelanggan tetap cafe ini.

"Saya selaku ke sini. Makan BPK di sini karena hanya di sini yang rasanya

pas seperti di Medan," kata Theovani Ginting, pelanggan tetap Saroha.

BPK Cafe Saroha memiliki rasa otentik karena diolah dari daging terbaik, bumbu rahasia dan cara bakar yang tepat.
BPK Cafe Saroha memiliki rasa otentik karena diolah dari daging terbaik, bumbu rahasia dan cara bakar yang tepat. (TRIBUN MANADO/FERNANDO LUMOWA)

BPK Saroha memang khas. Tekstur daging babi bakarnya empuk.

Agak berminyak tapi tidak membuat eneg.

Benny, sapaan Benjamin, bilang, ia memasak BPK rata-rata 6-7 kg setiap hari.

"Tiap hari daging baru. Daging BPK tidak boleh masuk es," katanya membuka rahasia.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved