Bisnis Oleh-oleh Manado di Era New Normal, Omzet Perlahan Mulai Membaik
Ketua ASITA Sulut, Merry Karouwan mengungkapkan, bisnis pariwisata akan membaik seiring waktu
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Charles Komaling
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO- Sempat terpukul di awal-awal pandemi Covid-19, pelaku bisnis oleh-oleh khas Manado kini boleh bernafas lega.
Seiring datangnya New Normal atau tatanan kebiasaan baru di tengah pandemi Covid-19, penjualan oleh-oleh mulai menunjukkan tren kenaikan.
Christine Klappertaart misalnya, penjualannya lambat laun menuju normal. Elsje Christine Sumangkut, Owner Christine Klappertaart mengakui, saat ini omzet mereka mulai naik
"Memang belum kembali normal tapi sudah lumayan. Saat ini di kisaran 40 persen dari kondisi sebelum pandemi," ujar Christine kepada Tribun Manado di Toko Christine Klappertaart Tikala, Selasa (22/09/2020).
Christine bilang, sejak pelonggaran pembatasan sosial, penjualan mulai membaik. Indikatornya, saat ini dalam sehari ia bisa menghabiskan rata-rata 150 biji kelapa muda setiap hari.
"Sebelum pandemi, bisa 500-600 biji kelapa per hari. Bersyukur sudah ada peningkatan dari pada tiga bulan awal, kita tutup sama sekali," katanya.
Christine Klappertaart yang terkenal dengan produk klappertaart dan aneka penganan khas Manado yang jadi oleh-oleh punya dua outlet.
Selain di Tikala, Christine Klappertaart memiliki gerai di Jalan Yos Sudarso, Kairagi.
Christine berharap keadaan ekonomi berangsur membaik seiring waktu sehingga berdampak positif bagi pelaku usaha.
"Kita berharap bisa menjual lagi seperti keadaan seperti sebelumnya. Tentu saat ini dan ke depan kita terapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19," ujar istri Kissly Tulangouw ini.
Menurutnya, akhir-akhir ini penjualan mulai membaik seiring mulai maraknya event skala lokal dan domestik di Manado.
Christine Klappertaart menyediakan aneka klappertaart yang merupakan desert khas Manado. Selain rasa original yang identik dengan susu dan kelapa muda, Christine juga menyediakan klappertaart berbagai rasa. Di antaranya, keju, coklat, Nutella , durian, dan blubbery.
Selain klappertaart, Christine juga menjual aneka oleh-oleh seperti aneka kue kering, abon Roa, abon Cakalang, aneka kacang-kacangan khas Manado dan penganan lainnya.
Sebelumnya, Ketua ASITA Sulut, Merry Karouwan mengungkapkan, bisnis pariwisata akan membaik seiring waktu.
Melihat kondisi saat ini, pasar paling realistis bagi pelaku usaha pariwisata ialah pasar domestik. Mengingat belum dibukanya lagi penerbangan internasional dari Manado.
Katanya target paling realistis saat ini wisman lokal. Dengan adanya event-event skala domestik, cukup baik.
"Itu tandanya pasar sudah ada. Kan orang datang kerja, tugas di Manado pasti dia belanja, makan, minum dan oleh-oleh. Artinya ada perputaran uang," jelasnya. (ndo)