China
Inilah Senjata Mematikan China untuk Menjadi Terkuat di Dunia Tahun 2049, Amerika Serikat Waspada
Seperti yang diketahui China saat ini sedang menjadi sorotan.Bahkan sedang memanas dengan Amerika Serikat.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Seperti yang diketahui China saat ini sedang menjadi sorotan.
Bahkan sedang memanas dengan Amerika Serikat.
Terkait hal tersebut demi menjadi yang terkuat di dunia China siapkan senjata mematikan ini.
• Prakiraan Cuaca Besok, Info BMKG untuk 33 Kota di Indonesia Rabu 9 September 2020
• Luna Maya Dicibir hingga Disebut Emak-emak Banyak Gaya saat Jatuh dari Sepeda
• Kapolda Sulut Kunjungi Mako Lantamal VIII, Ingin Tingkatkan Sinergitas dan Soliditas
Amerika Serikat (AS) dibuat ketar-ketir karena China akan menggandakan jumlah hulu ledak nuklir yang bisa meluluhlantakkan sebuah kota.
Peningkatan kekuatan itu dilakukan China demi mewujudkan gelar militer terkuat di dunia pada tahun 2049 mendatang.
Dilansir Sosok.ID dari The Sun, Pentagin mengatakan persediaan nuklir Beijing saat ini masih rendah, yakni sekitar 200-an, meskipun Federasi Ilmuwan Amerika memperkirakan angkanya mencapai 320.
Dalam laporan tahunannya kepada Kongres, Departemen Pertahanan AS mengatakan Partai Komunis mendekati kemampuan untuk meluncurkan serangan nuklir melalui darat, udara, dan laut, sebuah kapasitas yang dikenal sebagai 'triad'.
Ini terjadi ketika Washington berupaya agar Beijing bergabung dengan perjanjian senjata nuklir andalan antara Amerika Serikat dan Rusia.
Pentagon mengatakan proyeksi pertumbuhan didasarkan pada faktor-faktor termasuk Beijing yang memiliki cukup bahan untuk menggandakan persediaan senjata nuklirnya tanpa produksi bahan fisil baru.
Dalam laporan mereka, kepala pertahahanan Amerika mengklaim China setidaknya akan menggandakan cadangan nuklir mereka selama 10 tahun ke depan dalam upaya untuk meraih gelar militer terkuat pada 2049.
Mereka menulis: "Tampaknya Beijing akan berusaha mengembangkan militer pada pertengahan abaad yang setara dengan - atau dalam beberapa kasus lebih unggul dari - militer AS, atau kekuatan besar lainnya yang dimiliki RRC dilihat sebagai ancaman."
Jika Amerika gagal untuk mengatasi ini, maka "akan memiliki implikasi serius bagi kepentingan nasional AS dan keamanan tatanan berbasis aturan internasional," kata laporan itu.
Awal tahun ini, surat kabar yang didukung pemerintah, Global Times, mengatakan Beijing perlu menambah jumlah hulu ledak nuklirnya menjadi 1.000 dalam waktu yang relatif singkat.
Kemarin, Selasa (2/9/2020), China telah menolak temuan Pentagon.
Berbicara di Beijing, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying mengatakan laporan itu penuh bias dan dengan sengaja mendistorsi niat strategis China.