Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kisah Sukses

Kisah Sukses Pemuda Karawang, Belajar dari Internet hingga Bisa Jual Briketnya ke Luar Negeri

Kisah sukses seorang pemuda buat briket dari arang batok kelapa. Bahkan kini sampai diekspor keluar negeri.

Editor: Glendi Manengal
KOMPAS.COM/FARIDA
Seorang pekerja tengah merapikan briket batok kelapa setelah dicetak di Desa Sukapura, Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang, Rabu (2/9/2020). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kisah sukses seorang pemuda buat briket dari arang batok kelapa.

Bahkan kini sampai diekspor keluar negeri.

Terkait hal tersebut ternyata hanya ia pelajari dari Internet dan kini sukses.

Kronologi Lansia Tewas Dibacok Mantan Karyawan, Pelaku Diduga Sakit Hati Diberhentikan Kerja

Warganet Duga Itu Raden Brotoseno, Pria Bersama Tata Kenakan Masker, Ungkap Kekasihnya Berinisial B

Deklarasi ODSK, Ketua Tim Kampanye dan Pimpinan Parpol Pendukung Telah Berada di Lokasi

Seorang pekerja tengah merapikan briket batok kelapa setelah dicetak di Desa Sukapura, Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang, Rabu (2/9/2020).
Seorang pekerja tengah merapikan briket batok kelapa setelah dicetak di Desa Sukapura, Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang, Rabu (2/9/2020). (KOMPAS.COM/FARIDA)

Adi Gunardi (31), pemuda asal Desa Sukapura, Kecamatan Rawamerta, Karawang, Jawa Barat, mengubah arang batok kelapa menjadi briket.

Briket organik buatannya itu diekspor ke negara-negara di Eropa dan Timur Tengah.

Empat tahun lalu, Adi memutuskan keluar dari pekerjaannya sebagai relationship officer (RO) di bank.

Ia memberanikan diri berwirausaha.

Setelah beberapa kali menjadi distributor bahan karbon aktif untuk salah satu perusahaan di Karawang, ia memutuskan membuat briket organik dari arang tempurung kelapa.

Menurut Adi, usaha yang dia lakukan hanya bermodalkan kepercayaan.

Belajar di internet

Adi kemudian mengunjungi situs Indotrading. Dalam start up buatan Jakarta Founder Institute ini, Adi menemukan perusahaan Jerman yang mencari briket organik.

"Saya kemudian memberanikan diri mengajukan produk dan menjualnya," ujar Adi kepada Kompas.com, Rabu (2/9/2020).

Layaknya milenial pada umumnya, Adi berselancar di internet, mencari tahu cara membuat briket organik berikut membuat mesinnya.

Ia berdiskusi dengan kawan-kawannya yang menjadi mekanik mengenai bagaimana membuat mesin pembuat briket.

Perjalanannya menekuni bisnis itu tak mulus. Beberapa kali produknya ditolak.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved