Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kisah Sukses

Kisah Sukses Pemuda Karawang, Belajar dari Internet hingga Bisa Jual Briketnya ke Luar Negeri

Kisah sukses seorang pemuda buat briket dari arang batok kelapa. Bahkan kini sampai diekspor keluar negeri.

Editor: Glendi Manengal
KOMPAS.COM/FARIDA
Seorang pekerja tengah merapikan briket batok kelapa setelah dicetak di Desa Sukapura, Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang, Rabu (2/9/2020). 

Alasannya, karena kualitasnya tak sesuai dengan keinginan konsumen.

Ia hampir saja menyerah. Namun melihat pekerja dan ibu-ibu yang membantunya mengemas briket, Adi tergugah.

Ia bergegas memperbaiki produknya. Perlahan ia membenahi kualitas dan memperbesar kapasitas produksi.

"Saat itu, para mekanik di Rawamerta membantu saya dan membuat mesin secara otodidak. Hasilnya lumayan, jumlah produksi pun bertambah," ungkap Adi.

Setelah empat tahun membuat briket, dalam seminggu Adi dan timnya bisa memproduksi 20 ton briket.

Padahal, saat ia memulai usahanya, Adi hanya mampu membuat 3 kuintal sehari.

Keunggulan produk

Briket buatan pemuda kelahiran Karawang itu berbeda dengan briket buatan China yang beredar di pasaran.

Adi bercerita, briket arang kelapa buatannya tanpa campuran bahan kimia.

Setelah diayak dan ditumbuk dengan mesin, arang dicampur tepung tapioka sebagai bahan perekat dan dipanaskan. Briket kemudian dicetak dan dipotong dadu.

Briket organik tak berbau, tidak terlalu berasap dan ramah debu.

"Saat dibakar dengan api, satu buah briket organik ini bisa tahan satu setengah jam," ucap dia.

Dari Eropa hingga Timur Tengah

Briket organik buatan Adi diminati pasar luar negeri. Salah satunya Jerman yang mempunyai standar tinggi.

Biasanya, menurut Adi, briket yang masuk standar negara itu bakal mudah diterima negara lain.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved