Terkini Internasional
China Tuntut India Tarik Pasukannya dari Perbatasan, Situasi Semakin Memanas
Juru bicara militer China mengatakan China mengambil tindakan balasan dan akan menjaga kedaulatan teritorialnya.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Desakan untuk menarik pasukan disampaikan China kepada India.
Mengutip Reuters, Senin, Tentara India mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pasukan China melakukan gerakan militer selama akhir pekan untuk mengubah status quo di perbatasan yang disengketakan dalam gejolak baru antara kedua belah pihak.
Juru bicara militer China mengatakan China mengambil tindakan balasan dan akan menjaga kedaulatan teritorialnya.
China menegaskan, pasukan perbatasan Tiongkok tidak pernah melewati garis kendali di perbatasan yang disengketakan dengan India di wilayah Ladakh Timur.
"Pasukan China tidak pernah melewati garis kendali yang sebenarnya," tegasnya.
Sebelumnya, India mengatakan, pasukan China melakukan gerakan militer selama akhir pekan lalu di perbatasan yang disengketakan.
"Pada malam 29 dan 30 Agustus 2020, pasukan PLA (Tentara Pembebasan Rakyat China) melanggar konsensus sebelumnya yang dicapai dalam keterlibatan militer dan diplomatik selama kebuntuan yang sedang berlangsung di Ladakh Timur dan melakukan gerakan militer provokatif untuk mengubah status quo," kata militer India.
Rudal China Tembak Pesawat Mata-mata AS, Memicu Ketakutan Terjadinya Perang Dunia 3 di Laut Selatan
Beijing telah meluncurkan rudal jarak menengah ke Laut China Selatan sebagai peringatan keras kepada Amerika Serikat (AS), pada Rabu (26/8/2020).
Tembakan rudal itu dilakukan China sehari setelah China mengatakan pesawat mata-mata U-2 AS memasuki zona larangan terbang tanpa izin, seperti melansir Express pada Jumat (28/8/2020)
Ketagangan antarnegara adidaya, China dengan Amerika Serikat (AS) memicu ketakutan Perang Dunia 3 di wilayah Laut China Selatan.
Sumber yang dekat dengan militer China diketahui telah memberi tahu media lokal bahwa peluncuran rudal itu dimaksudkan untuk mengirim peringatan ke AS.
Rudal tersebut diluncurkan menuju Kepulauan Paracel dan tenggara provinsi Hainan di selatan daratan Cina.
Sebuah sumber mengatakan kepada South China Morning Post, "Ini adalah tanggapan China terhadap potensi risiko yang dibawa karena semakin seringnya pesawat tempur dan kapal militer AS yang masuk di Laut China Selatan."
“China tidak ingin negara tetangganya salah paham dengan tujuan Beijing,” ujar sumber tersebut.
Tembakan rudal China juga bisa dipahami untuk menunjukkan kemampuan China untuk menolak kekuatan apa pun yang memasuki Laut China Selatan.
Rudal DF-26 dapat digunakan untuk serangan nuklir atau konvensional terhadap target angkatan laut atau darat.
Rudal ke-2 adalah DF-21, yang oleh banyak orang dinyatakan sebagai rudal anti-kapal pertama di dunia.
Song Zhongping, komentator militer yang berbasis di Hong Kong, mengatakan bahwa AS terus menguji kesabaran China dalam masalah Taiwan dan Laut China Selatan.
"Ini mendorong China untuk menunjukkan kekuatan militernya untuk memberi tahu Washington bahwa China tidak akan membiarkan sedikit pun kapal-kapal AS, bahkan kapal induk AS terlihat di dekat pantai China," ujar Zhongping.
Baik China dan AS telah meningkatkan peran mereka di wilayah Laut China Selatan dalam beberapa bulan terakhir.
Kepulauan Paracel adalah salah satu dari beberapa gugusan pulau yang diklaim oleh Beijing berdasarkan kebijakan Satu China.
Kepulauan yang juga diklaim oleh Vietnam, meski pun China bersikeras bahwa pulau-pulau itu harus dikaitkan dengan China karena hak historisnya.
Taiwan juga telah diklaim berdasarkan kebijakan tersebut, dengan Xi Jinping bersikeras bahwa pulau otonom itu akan segera bergabung dengan China.
Ketegangan semakin meningkat setelah Menteri Kesehatan AS, Alex Azar mengunjungi Taiwan awal bulan ini.
Meski pun, Azar mengklaim perjalanan penting itu untuk mengoordinasikan tanggapan virus corona dari kedua negara, kunjungan itu mendapat peringatan yang mengerikan dari China.
Menjelang kunjungan tersebut, kementerian luar negeri China menegaskan pihaknya akan mengambil langkah yang akan mengancam perdamaian dan stabilitas di kawasan Taiwan.
Seorang juru bicara pemerintah China, berkata, "Saya ingin menekankan kembali bahwa masalah Taiwan adalah masalah paling penting dan sensitif dalam hubungan China-AS."
"Apa yang telah dilakukan AS secara serius melanggar komitmennya pada masalah Taiwan," juru bicara pemerintah China.
Akibat klaim China dan militerisasi beberapa pulau di kawasan itu, AS telah melangkahi kebebasan manuver navigasi.
Baik USS (United States Steamship) Nimitz dan Ronald Reagan keduanya telah dikirim ke wilayah, seperti Vietnam, Taiwan dan Filipina, untuk melindungi kedaulatan negara-negara tersebut.
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo telah memperingatkan China terhadap tindakannya menciptakan kerajaan angkatan laut di wilayah tersebut.
Dia juga mengklaim kehadiran dan tindakan China yang terus berlanjut di Laut China Selatan adalah melanggar hukum.
BERITA TERKINI TRIBUNMANADO:
• Bawaslu Ungkap Potensi Pelanggaran di Tahapan Pendaftaran, Siap Layani Laporan Sengketa
• Pangkat-pangkat Pelaku Perusak Mapolsek Ciracas Tertinggi Sersan Mayor, KSAD TNI : Ada Berapa Satuan
• Sujono Tewas Dianiaya Saudara dan Ayah Korban, Tak Bertanggung Jawab setelah Hamili Kakaknya
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL:
KLIK TAUTAN AWAL: https://internasional.kontan.co.id/news/makin-panas-china-tuntut-india-tarik-pasukannya-dari-perbatasan