News
Mahasiswi Rekrut 2 Rekan dan Bakar Kampus, Mengaku Mendukung Al Qaeda
Baru-baru ini pengakuan mengejutkan datang dari Seorang mantan mahasiswa di Minnesota.
Mereka mengatakan ini karena aksi dua negara tersebut di Timur Tengah. Namun, jumlah kasus positif virus corona di Iran kini lebih dari 175.000, dan Mesir kini melaporkan kenaikan jumlah kasus positif Covid-19 sekitar 2.000 setiap harinya.
Tantangan bagi intelijen Barat
Kini, kelompok buronan tersebut mencoba mencari persamaan dengan pendemo di AS yang memprotes kebrutalan polisi dan diskriminasi ras, namun mereka menyarankan pendemo untuk melakukan kekerasan.
Tentunya intervensi Al Qaeda ini, jika diketahui oleh pendemo, mungkin tidak akan disambut baik.

Al Qaeda adalah organisasi teroris terlarang yang menewaskan hampir 3.000 warga AS pada 11 September 2001. Kelompok ini juga bertekad untuk terus menyerang warga AS.
Haruskah lembaga anti terorisme AS khawatir soal ini? Dr Shiraz Maher, yang telah meneliti Al Qaeda dan ideologinya selama 20 tahun, yakin bahwa kelompok ini ingin mengeksploitasi peluang yang tersedia sekarang.
"Sifat propaganda ini adalah, mereka selalu mencoba melebarkan jaringnya. Mereka hanya butuh menarik satu orang untuk mengklaim 'kampanye kami sukses'," kata Dr Maher.
"Itu adalah kesulitan besar yang dihadapi oleh lembaga intel dan penegak hukum Barat ketika mereka mencoba memitigasi ancaman seperti ini."
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Seorang Wanita Mengaku Bakar Kampus untuk Mendukung Al Qaeda