News
Mahasiswi Rekrut 2 Rekan dan Bakar Kampus, Mengaku Mendukung Al Qaeda
Baru-baru ini pengakuan mengejutkan datang dari Seorang mantan mahasiswa di Minnesota.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Al Qaeda dalam beberapa tahun terakhir telah dilangkahi oleh ISIS.
Dr Shiraz Maher, Direktur Pusat Studi Radikalisasi Internasional di King's College London, yakin Al Qaeda masih aktif mencoba menunjukkan bahwa kelompok itu masih relevan di panggung dunia.
Ada ironi mendalam bahwa kelompok yang memegang salah satu ideologi paling opresif dan mematikan di Timur Tengah sekarang ingin merepresentasikan dirinya, ke warga AS yang tengah marah, sebagai kelompok anti brutalitas polisi dan rasisme sistemis.
Baru-baru ini pengakuan mengejutkan datang dari Seorang mantan mahasiswa di Minnesota.
• Dicokok Polisi dari Rumah Mertua, Pemuda 21 Tahun Ini Hanya Bisa Pasrah, Ternyata Sudah Lama Buron

Ia mengaku berusaha untuk bergabung dengan Al Qaeda dan mencoba membakar beberapa gedung universitas.
Melansir New York Post pada Jumat (28/8/2020), Tnuza Jamal Hassan (22 tahun), dari Minneapolis, mengaku bersalah pada Rabu (26/8/2020), karena berusaha memberikan dukungan material kepada Al Qaeda.
Di Kantor Pengacara Amerika Serikat untuk Distrik Minnesota, ia mengumumkan tindakan itu ia lakukan ketika dia masih mahasiswa baru di Universitas St. Catherine di St. Paul.
Dokumen pengadilan menunjukkan Hassan menulis surat pada Maret 2017 dan secara anonim mengirimkannya kepada 2 siswa lain yang dia mencoba merekrut untuk organisasi Al Qaeda.
Hassan, penduduk asli AS, kemudian membeli tiket pulang-pergi pada September 2017 dari Bandara Internasional Minneapolis-Saint Paul ke Dubai, Uni Emirat Arab, dan tiket kedua dari Dubai ke Kabul, Afghanistan, kata jaksa federal.
Perjalanan Hassan akhirnya dihentikan di Dubai karena dia tidak memiliki visa untuk memasuki Afghanista.
Pada Rabu, ia mengatakan bahwa dia tidak berencana untuk kembali ke AS dan ingin bergabung dengan Al Qaeda.
Dia tidak berencana untuk berperang untuk kelompok teroris tersebut, tetapi mengatakan dia ingin mendukungnya “dengan cara lain,” lapor Star Tribune.
Hassan meninggalkan rumah keluarganya pada Januari 2018 dan pindah ke ruang asrama Universitas St. Catherine.
Sekitar 9 hari kemudian, dia mencoba menyalakan api di 6 gedung di sekolah itu, lapor surat kabar itu.
Hassan mengakui dia mencoba membakar gedung-gedung itu sebagai tindakan pembalasan terhadap AS karena menentang Al Qaeda di Afghanistan, kata jaksa federal.