Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Heboh

Fakta di Balik Pesawat N-250 Gatotkaca Buatan BJ Habibie, Punya Teknologi FBW yang Gegerkan Dunia

Pesawat rancangan BJ Habibie ini yang kini dimuseumkan ternyata menyimpan banyak fakta menarik.

Editor: Alexander Pattyranie
KOMPAS.COM
Pesawat N-250 Gatotkaca Buatan BJ Habibie. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, YOGYAKARTA - Seperti diketahui, pesawat N-250 Gatotkaca adalah buatan BJ Habibie.

Pesawat rancangannya ini kini dimuseumkan.

Ternyata menyimpan banyak fakta menarik di balik pesawat N-250 Gatotkaca.

BACA JUGA :

 Jennifer Jill dan Ajun Perwira Bagikan Kabar Duka, Sempat Panik dan Berusaha Tolong Pria Pingsan

 Anak Buah KSAD Jenderal Andika Ditemukan Tewas Tergantung di Pohon, Leher dan Tangan Terikat Tali

 Mike Tyson: Rongga Mata Rusak, Rahang dan Tulang Rusuk yang Patah, Itu Semua Menyenangkan Bagi Saya

TONTON JUGA :

Pesawat N-250 perjalanan terakhir menuju Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala (Muspusdirla)

Yogyakarta, Rabu (19/08/2020).

Pesawat kebanggaan Indonesia ini menjalani penerbangan perdana, 10 Agustus 1995, yang diperingati sebagai Hari

Kebangkitan Teknologi Nasional ( Hakteknas) berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 71 Tahun 1995.

Berikut fakta dari Pesawat N-250 Gatotkaca rancangan Habibie:

1. Arti N-250

Tidak banyak yang tahu arti N-250, pada pesawat rancangan BJ Habibie yang terbang perdana pada 10 Agustus 1998 lalu.

N memiliki arti Nusantara atau Nurtanio dan angka 250 menunjukkan kapasitas 2 pilot 50 penumpang di pesawat tersebut.

Irlan Budiman, Plt Sekretaris Perusahaan PT Dirgantara Indonesia menjelaskan, saat itu N-250 Gatotkaca diproduksi sebanyak 4 unit.

Pembuatan pesawat tersebut dibiayai oleh negara sehingga pesawat N-250 Gatotkaca menjadi aset Indonesia.

2. Penerbangan Perdana Ditetapkan sebagai Hakteknas

Penerbangan perdana N-250 Gatotkaca, 10 Agustus 1995 ditetapkan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ( Hakteknas) berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 71 Tahun 1995.

Pada penerbangan perdana N-250 Gatotkaca sukses menjalani uji terbang selama 53 menit.

Kesuksesan itu menjadi tonggak sejarah bagi Indonesia karena sukses merancang sendiri pesawat terbang modern.

Dikutip dari pemberitaan Harian Kompas, 11 Agustus 1995, uji terbang tersebut diselesaikan oleh ketua tim penguji pesawat Kapten Ir Erwin Danuwinata dan tiga rekannya.

tribunnews
Pesawat N-250 Gatotkaca disimpan di hanggar PT DI Bandung (kompas.com)

Selama berada di udara, Erwin sempat mengadakan pembicaraan dengan Presiden Soeharto yang mengikuti uji coba itu dari Ruang Kontrol di Menara Pusat Pengendalian Uji Terbang.

"Apa semua mulus," tanya Presiden Soeharto, yang kemudian dijawab Erwin, "Mulus semua."

Semula, N-250 dijadwalkan akan berada di udara selama 90 menit.

Namun karena semuanya berfungsi baik, kata Erwin, maka ia tidak merasa perlu naik kembali setelah pesawat berada dalam posisi "touch down".

Sementara itu, Habibie menyebut uji penerbangan perdana di berbagai negara umumnya dilakukan secara rahasia.

Jika semua proses sertifikasi sudah diselesaikan, barulah pesawat itu diperkenalkan.

Akan tetapi berbeda halnya dengan N-250 Gatotkaca, uji coba penerbangannya dilakukan secara terbuka karena menggunakan momentum dari peringatan 50 tahun kemerdekaan Republik Indonesia.

"Kita ingin menunjukkan kepada dunia bahwa kita tidak ketinggalan dibandingkan dengan negara-negara lain," kata Habibie saat itu.

3. Canggih pada Zamannya

Rencananya, N-250 Gatotkaca dibuat dengan kapasitas untuk 30 penumpang, tetapi kemudian diubah menjadi 50 penumpang pada tahun 1989.

Teknologi fly-by-wire (fbw) yang digunakan dalam N-250 merupakan yang pertama untuk pesawat berukuran tersebut, dikutip dari Harian Kompas, 10 Agustus 1995.

Ketika niat untuk menerapkan teknologi ini dikemukakan Habibie, sejumlah kalangan penerbangan menilai itu hanya karena kesenangan berlebihan terhadap teknologi.

Selain fbw yang rumit, adanya niat untuk menjadikan N-250 sebagai pesawat baling-baling dengan kecepatan jelajah tinggi 330 knot atau hampir 600 kilometer per jam, membuat para insinyur IPTN dihadapkan pada tantangan teknik yang besar dan belum pernah mereka alami sebelumnya.

Namun, kesuksesan uji terbang N-250 menjawab keraguan tersebut. Bahkan, ide itu telah diikuti oleh pesawat sejenis N-250 lainnya.

4. Proyek dihentikan karena krisis moneter

Tiga tahun setelah terbang perdana, tepatnya tahun 1998, proyek N-250 dihentikan karena Indonesia mengalami krisis moneter.

Irlan menjelaskan proyek N-250 Gatotkaca berhenti ketika Indonesia menandatangani kerjasama dengan IMF.

Saat itu salah satu klausul kerjasama Indonesia dengan IMF adalah menghentikan proyek pengembangan B250.

"Dihentikannya mungkin karena faktor politis. Pada saat itu dalam perjanjian IMF dengan Indonesia ada klausul untuk penghentian pendanaan proyek N-250 Gatotkaca," katanya.

5. Tidak memiliki izin terbang

Sejak proyek dihentikan pada tahun 1998, pesawat N-250 Gatotkaca tidak lagi diterbangkan.

Hingga sekarang mesin pesawat juga tidak pernah dihidupkan dan telah mati.

tribunnews
Penerbangan perdana pesawat N-250 Gatotkaca 10 Agustus 1995 (iptn)

Selain itu, ada faktor lain yang tidak memungkinkan untuk menerbangkan N-250 Gatotkaca yakni terkait izin terbang.

"Waktu dihentikan memang N-250 Gatotkaca sudah terbukti bisa terbang.

Tapi itu belum cukup, ada sertifikasi lain yang harus dipenuhi sehingga menyisakan beberapa hal, salah satunya uji terbang," tuturnya.

Walupun hanya disimpan di dalam hanggar, pesawat pertama yang diuji coba terbangkan pada tahun 1995 tersebut masih bersih dan terawat.

"Tidak bisa terbang sejak 1998 karena memang tidak pernah dinyalain mesinnya. Kalau gambar wayang Gatotkoco masih asli. Bodinya pernah kita cat ulang satu kali," jelas Irlan.

6. Masuk Museum Dirgantara Mandala

PT Dirgantara Indonesia (DI) berencana untuk mengembalikan pesawat berjuluk N-250 Gatotkaca tersebut ke Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Keuangan.

Hal itu dilakukan karena pembuatan pesawat tersebut dibiayai oleh negara sehingga menjadi aset Indonesia.

Pesawat N-250 Gatotkaca yang dulu pernah melakukan terbang perdana pada 10 Agustus 1998 akan segera dikirimkan ke Museum Dirgantara Mandala.

Sisanya akan dikirim ke Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).

"Sudah ada Pembicaraan dengan TNI AU. Secepatnya kalau selesai prosesnya kita serahkan ke museum. Yang dikirim ke Yogyakarta akan kita bongkar sayapnya karena tidak mungkin diterbangkan," tuturnya.

7. Dimuseumkan 

Pesawat rancangan BJ Habibie N-250 Gatotkaca melakukan perjalanan terakhir menuju Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala (Muspusdirla) Yogyakarta, Rabu (19/8/2020).

Pesawat kebanggaan Indonesia ini menjalani penerbangan perdana, 10 Agustus 1995, yang diperingati sebagai Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ( Hakteknas) berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 71 Tahun 1995.

Setelah disuntik mati IMF, kini pesawat N-250 Gatotkaca dipindahkan dari Bandung menuju Muspusdirla Yogyakarta, bukan terbang tetapi melalui jalan darat.

''Ada perasaan pilu menyaksikan nasib sang Gatotkaca kini, meskipun demikian, ini kenyataan yang tidak bisa kita tolak.

Selamat jalan Gatotkaca, semoga di tempat baru, kamu dapat lebih menginspirasi generasi sekarang dan mendatang,'' tulis akun facebook TNI Angkatan Udara.

(tribun-medan.com/Azis Husein Hasibuan)

BERITA PILIHAN EDITOR :

 MASIH Ingat Siswi SMP Pembunuh Bocah 6 Tahun? Ternyata Sudah Dijatuhi Vonis, Berapa Tahun Penjara?

 Muncul KITA, Dideklarasi Relawan Jokowi Setelah KAMI: Tidak Ada Kami, Tidak Ada Kamu, yang Ada Kita

 Ditanyai Najwa Shihab, The Minions Marcus-Kevin Langsung Jujur Bilang Suka Politik

TONTON JUGA :

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Fakta Menarik Seputar N-250 Gatotkaca, Pesawat Rancangan Habibie Sebelum Resmi Dimuseumkan di Yogya

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved