Wawancara Khusus
Kisah Pelayanan JPAR Sebagai Ketua TP PKK Manado hingga Didukung Relawan Fanatik
Julyeta Paulina Amelia Runtuwene (JPAR) menceritakan, perjalanan kehidupannya di tengah pelayanan kepada masyarakat
Penulis: Fistel Mukuan | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Julyeta Paulina Amelia Runtuwene (JPAR) menceritakan, perjalanan kehidupannya di tengah pelayanan kepada masyarakat selaku ketua Tim Penggerak (TP) PKK kota Manado dan juga didukung relawan fanatik menjadi bakal calon Wali Kota Manado.
Selasa (18/8/2018) siang, istri tercinta Wali Kota Manao GS Vicky Lumentut ini berkunjung ke Kantor Tribun Manado.
Berikut petikan wawancara Julyeta dengan Tribun Manado
Tribun: Terkait pemanggilan di Bawaslu beberapa hari yang lalu, sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), dilarang mencalonkan diri memasang baliho bagaimana tanggapan Ibu?
Saya menghargai dan mengapresiasi kepada Bawaslu kota Manado yang mengundang saya terkait klarifikasi.
Saya sudah menjelaskan, komitmen saya selaku Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang tahu persis aturanya.
Undangan kehadiran saya di Bawaslu terkait beberapa baliho yang dipandang menyalahi aturan, tapi saya katakan tetap komitmen menjalankan setiap aturan, tetapi dalam kehidupan bermasyarakat tidak luput dari hal-hal yang tidak bisa terpantau.
Jadi ada kelompok-kelompok yang tanpa sepengetahuan saya memasang baliho, itu yang akan diluruskan.

Tribun: Sudah keliling di beberapa daerah di kota Manado bagaimana tanggapan masyarakat?
Program kami di Kota Manado punya sebelas kecamatan, yang sudah kita jalani sepuluh kecamatan untuk memberikan edukasi-edukasi yang berhubungan dengan upaya untuk menyadarkan masyarakat lebih khusus kaum perempuan.
Untuk terhindar dari Covid-19 ini, apa yang harus kita lakukan, minimal ada empat kunci, pakai masker, cuci tangan pakai sabun, hand sanitizer, jaga jarak hindari kerumunan dan tentu bagaimana memastikan keluarga mendapat asupan cukup makanan bergizi, vitamin dan olahraga teratur.
Tribun: Bagaimana ibu mengintruksi kepada relawan yang dengan semangat memasang baliho menulis calon, sedangkan masih sebagai ASN?
Sekarang saya mencari tahu siapa sebenarnya yang memasang baliho itu.
Tapi sebenarnya secara logis kalau lihat baliho saya, macam-macam ada yang pakaian batik, putih dan kuning.
Hal itu sebenarnya menunjukan bahwa saya belum setting mereka tapi itu spontanitas mereka.
Kalau saya sudah koordinir dan setting, akan diperintahkan satu saja, supaya sampai pada kartu suara itu satu.(fis)
• Hasjrat Toyota Onsen Hadir Lagi, Banjir Promo, DP Mulai Rp 30 Jutaan dan Cicilan Rp 2,9 Jutaan
• Propam Sidak Penggunaan Masker di Satker Polda Sulut, 50 Anggota Terjaring
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUN MANADO: