Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

HUT RI

Mendur Bersaudara, Wartawan Asal Manado, Tokoh Dibalik Foto Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Suatu pagi di bulan puasa, 17 Agustus 1945. Frans Sumarto Mendur mendengar kabar dari sumber di harian Asia Raya bahwa ada peristiwa penting.

Penulis: Aldi Ponge | Editor: Rizali Posumah
Istimewa
Alex Mendur, Frans Mendur, dan Soekarno. Mendur bersaudara adalah wartawan asal Manado yang bekerja di media Jepang, Domei. Keduanya adalah tokoh yang mengabadikan peristiwa bersejarah proklamasi kemerdekaan. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Hari ini 75 tahun yang lalu, Republik Indonesia diproklamirkan oleh Bung Karno dan Bung Hatta.

Ada banyak tokoh penting dibalik proklamasi kemerdekaan selain Bung Karno dan Bung Hatta. 

Termasuk,  2 wartawan asal Manado yakni Frans Sumarto Mendur dan Alexius Impurung Mendur.

Berkat jasa mereka, generasi saat ini menyaksikan foto-foto momen proklamasi  di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, pada 17 Agustus 1945 silam.

Diantaranya foto saat Soekarno membacakan naskah proklamasi dan Mohammad Hatta berdiri di sisi kiri.

Berikut kisah dua wartawan asal Manado yang ditulis Pendiri fotografer.net, Kristupa Saragih, pernah mengabadikan kisah dua fotografer di balik foto ini sebagaimana dilansir Kompas.com:

Suatu pagi di bulan puasa, 17 Agustus 1945, Frans Sumarto Mendur mendengar kabar dari sumber di harian Asia Raya bahwa ada peristiwa penting di kediaman Soekarno.

Alexius Impurung Mendur, abangnya yang menjabat kepala bagian fotografi kantor berita Jepang Domei, mendengar kabar serupa.

Kedua Mendur bersaudara ini lantas membawa kamera mereka dan mengambil rute terpisah menuju kediaman Soekarno.

Kendati Jepang telah mengaku kalah pada sekutu beberapa hari sebelumnya, kabar tersebut belum diketahui luas di Indonesia.

Foto karya Frans Mendur yang mengabadikan Presiden Soekarno membacakan naskah proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur, Nomor 56, Cikini, Jakarta.
Foto karya Frans Mendur yang mengabadikan Presiden Soekarno membacakan naskah proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur, Nomor 56, Cikini, Jakarta. ((Frans Mendur))

Radio masih disegel Jepang dan bendera Hinomaru masih berkibar di mana-mana.

Patroli tentara Jepang masih berkeliaran dan bersenjata lengkap.

Dengan mengendap-endap, Mendur bersaudara berhasil merapat ke rumah di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Cikini, Jakarta, tatkala jam masih menunjukkan pukul 05.00 pagi.

Pukul 08.00, Soekarno masih tidur di kediamannya lantaran gejala malaria.

Soekarno juga masih lelah sepulang begadang merumuskan naskah proklamasi di rumah Laksamana Maeda, Jalan Imam Bonjol Nomor 1. Dibangunkan dokternya untuk minum obat, Soekarno lantas tidur lagi dan bangun pukul 09.00.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved