HUT RI
Di Rengasdengklok, Soekarno: Ini Batang leherku, Seretlah Saya ke Pojok Itu dan Potonglah Leherku
Rengasdengklok telah menjadi saksi bisu pengantar negeri ini menuju gerbang kemerdekaan tepat di mana Soekarno-Hatta diculik golongan kaum muda.
Ädam Malik pada tahun 1970 mengenang saat itu pemuda sepakat bahwa kemerdekaan harus dinyatakan sendiri oleh rakyat. Jangan menunggu kemerdekaan sebagai hadiah dari Jepang.
Saat itu, pasukan Peta telah siap untuk menghadapi segala kemungkinan yang timbul setelah proklamasi dinyatakan.
Soekarno-Hatta dibawa ke Rengasdengklok
Mengutip dari Harian Kompas tanggal 16 Agustus 1966, Soekarno dan Hatta akhirnya dibawa pergi ke Rengasdengklok dengan menggunakan kendaraan militer pada 16 Agustus 2020.
Golongan muda yang membawa Soekarno-Hatta kala itu terdiri dari Wikana, Aidit, Chaerul Saleh dan lainnya.
Rengasdengklok terletak di sebuah kecamatan di Karawang, Jawa Barat.
Daerah itu dipilih karena dinilai lebih aman dibandingkan Jakarta yang mempunyai kemungkinan mudah bergolak.
Wilayah ini merupakan daerah kekuasaan Peta.
Selain itu, di pertigaan Kedunggede yang menjadi jalur menuju Rengasdengklok terdapat pos penjagaan tentara Peta sehingga jikalau ada pergerakan tentara Jepang menuju Rengasdengklok dapat segera diketahui.
Rumah milik Djiauw Kie Siong, seorang petani keturunan Tionghoa dipilihlah untuk tempat persembunyian karena rumahnya kala itu tertutup rimbunan pohon dan tak mencolok.
Kedatangan Soekarno dan Hatta disambut baik rakyat Rengasdengklok. Bendera Jepang Hinomaru diturunkan oleh rakyat Rengasdengklok, diganti dengan bender merah putih.
“Sejak saat itu banyak penduduk yang juga menempelkan bendera merah putih yang terbuat dari kertas di rumah-rumah mereka. Rengasdengklok sudah bebas dari penjajahan Jepang,” ucap sesepuh Pembela Tanah Air (Peta), Pamoe Rahardjo.
Usai bendera itu dinaikan, pemuda dan rakyat berani melucuti tentara Jepang. Keberanian para pemuda dan rakyat ini menjadikan Rengasdengklok sebagai daerah pertama negara Republik Indonesia.
Perdebatan golongan muda dan golongan tua
Hingga 16 Agustus 1945 sore, Soekarno dan Hatta masih berada di Rengasdengklok.