Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ledakan Beirut Lebanon

Benarkah Ledakan Beirut Disebabkan Misil Militer? Ini Penjelasan Mr Dynamite

Pakar bahan peledak meyakini, ledakan yang meluluhlantakkan Beirut pada Selasa (4/8/2020) itu bukan disebabkan amonium nitrat.

Editor:
STR/AFP
Foto memperlihatkan tempat ledakan di dekat pelabuhan di ibukota Lebanon, Beirut, pada 4 Agustus 2020. Dua ledakan besar mengguncang ibukota Lebanon, Beirut, melukai puluhan orang, mengguncang gedung-gedung, dan mengirim asap besar mengepul ke langit. Media Libanon membawa gambar-gambar orang yang terperangkap di bawah puing-puing, beberapa berlumuran darah, setelah ledakan besar, yang penyebabnya tidak segera diketahui. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Hingga saat ini ledakan dahsyat yang terjadi di Beirut, Lebanon masih menjadi sorotan berbagai pihak.

Bahkan ada yang mengklaim ledekan tersebut disebabkan oleh misil militer.

Benarkah demikian?

Baru-baru ini, seorang ahli bahan peledak, Danilo Coppe (56), mengklaim ledakan yang terjadi di ibukota Lebanon, Beirut disebabkan misil militer.

Menurut laporan Daily Mail, Danilo merupakan salah satu ahli bahan peledak terkemuka di Italia. 

Dia meyakini, ledakan yang meluluhlantakkan Beirut pada Selasa (4/8/2020) itu bukan disebabkan amonium nitrat.

Danilo berpendapat demikian lantaran melihat ledakan yang berwarna oranye.

Tentara Lebanon berdiri di sekitar lokasi ledakan, sementara sebuah helikopter memadamkan api di lokasi ledakan di pelabuhan ibukota Lebanon, Beirut pada 4 Agustus 2020.
Tentara Lebanon berdiri di sekitar lokasi ledakan, sementara sebuah helikopter memadamkan api di lokasi ledakan di pelabuhan ibukota Lebanon, Beirut pada 4 Agustus 2020. ((STR / AFP))

Pakar yang dijuluki Mr. Dynamite ini menjelaskan, ketika amonium nitrat meledak, ledakannya akan berwarna kuning.

Namun, video ledakan yang beredar memperlihatkan asap yang berwarna oranye.

"Seharusnya ada katalisator, karena jika tidak, tidak akan semuanya meledak bersamaan."

"Anda dapat dengan jelas melihat kolom (ledakan berwarna) oranye bata dan cenderung merah terang, ciri khas partisipasi litium."

"Yang berupa lithium-metal merupakan propelan untuk rudal militer. Saya pikir ada persenjataan di sana," katanya.

Diketahui, katalisator adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri.

Danilo menjelaskan bahwa pada ledakan pertama yang besar, dan itu mungkin memicu api di mana persenjataan disimpan.

Sebuah helikopter berusaha memadamkan api dalam ledakan yang terjadi di pelabuhan Beirut, ibu kota Lebanon, pada 4 Agustus 2020. (STR via AFP)
Sebuah helikopter berusaha memadamkan api dalam ledakan yang terjadi di pelabuhan Beirut, ibu kota Lebanon, pada 4 Agustus 2020. (STR via AFP) (STR via AFP/ Kompas.com)

Lebih lanjut, dia mengklaim, api itu lantas menyebar ke lokasi bahan peledak yang ada dalam misil atau roket.

Ledakan yang terjadi di Beirut diyakini ukurannya seperlima dari bom atom Hiroshima.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved