69 Pemilih Setuju ODSK Dua Periode, LSI: Elektabilitas Petahana 62 Persen
Rival dari petahana perlu kerja keras! Hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI), elektabilitas Olly Dondokambey
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO – Rival dari petahana perlu kerja keras! Hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI), elektabilitas Olly Dondokambey-Steven Kandouw (ODSK) mencapai 62 persen. Tingkat keterpilihan Gubernur Sulawesi Utara ini jauh dari lawan-lawannya yang berada pada angka satu digit dalam survei yang dilakukan pada April 2020 itu.
• Man United vs Copenhagen: Rivalitas 2 Sahabat
Juru bicara LSI, Ikrama melalui rilis kepada Tribun Manado Minggu (9/8/2020) mengatakan, metodologi survei berupa wawancara langsung menggunakan metode sampling multistage random dengan jumlah 800 responden dengan margin of error 3,5 persen.
"Dimana elektabilitas Olly Dondokambey sebagai petahana berada di angka 62 persen. Terpaut jauh dari Tetty Paruntu (Christiany Eugenia Paruntu) 9,3 persen, Elly Lasut 6,7 persen, GSVL (Godbless Sofcar Vicky Lumentut) 4,5 persen, VAP (Vonnie Anneke Panambunan) 3,3 persen dan SVR (Stevanus Vreeke Runtu) 0,3 persen," jelasnya.
Ikrama menjelaskan, tingginya elektabilitas Olly dipengaruhi empat indikator. Dari hasil survei tingkat kepuasan kinerja petahana itu berada di angka 84,7 persen. Angka ini menunjukan secara umum masyarakat puas dengan kinerja petahana saat ini.
"Kemudian indikator kedua adalah persepsi berhasil, 85,5 persen responden menyatakan petahana saat ini sangat berhasil dalam menjalankan tugasnya sebagai kepala daerah," ucap dia
Ketiga, kata dia, dari seluruh nama yang disodorkan ke responden, OD merupakan figur paling populer dan paling disukai. Sebanyak 90,5 persen responden mengenal OD dan 91,4 persen menyukai OD.
"Sedangkan indikator terakhir ada 69 persen masyarakat yang menginginkan OD sebagai petahana untuk kembali menjabat sebagai gubernur Provinsi Sulawesi Utara periode 2021-2026," terangnya.
• Pegawai KPK Takut Hilang Independensi: Status Diubah Jadi ASN
Ikrama menambahkan, memang hasil survei ini pada bulan April, dimana dalam waktu dekat LSI akan membeberkan kembali survei terbaru pada akhir Agustus. "Namun jika dilihat dari perkembangan, tak akan berubah jauh karena untuk mengejar elektabilitas petahana akan sulit bagi kompetitor," tandasnya.
Keunggulan Olly tak hanya diukur dari elektabilitas semata, namun juga pendukung militan. Hal ini diungkapkan juru bicara LSI Ikrama, saat memaparkan data survei Pilgub Sulut pada Minggu kemarin.
Ia mengatakan, selain elektabilitas yang tinggi, OD juga memiliki massa militan yang besar dan terukur. Sebab dari hasil survei, OD memiliki massa militan sebesar 47 persen, sangat jauh di atas lima figur lainnya, seperti CEP 6,2 persen, Elly Lasut 5,3 persen, GSVL 2,5 persen, VAP 2 persen dan SVR 0. "Tentu massa militan ini akan menjadi bekal yang cukup untuk bertarung dalam Pilgub Sulut, sehingga dapat dipastikan kekuatan OD itu seperti apa," jelas dia.
Ikrama mengatakan, massa militan petahana juga sangat solid dan susah digoyang sehingga menjadi pekerjaan ekstra bagi calon lawan. "Sehingga dipastikan peluang penantang untuk menang sangat kecil dalam pilgub. Karena sosok OD dalam Pilgub Sulut, ibaratkan matahari tunggal yang sulit digoyang, karena unggul diberbagai sektor," terangnya.
"Meski tipis, peluang menang penantang saat ini hanya bergantung dari keajaiban, misalnya petahana melakukan blunder yang luar biasa sehingga dapat mengguncang pemilih, tentu jika dapat memanfaatkan situasi seperti ini maka peluang menang ada," ujar dia.
Namun, tambah dia, jika kondisinya bertahan seperti ini maka sudah dapat ditebak, Olly akan menang dengan mudah dalam kontestasi pilgub. "Karena sejauh ini tidak ada lawan tanggu yang dapat menyaingi Olly," tandasnya.
Banyak waktu
Juru Bicara Partai Golkar Sulut, Feryando Lamaluta menanggapi hasil survei LSI yang menunjukan eletabilitas CEP masih jauh di bawah petahana Olly Dondokambey.
• Arti Mimpi Menyendiri, Anda Bisa Mengatasi Masalah yang Ada dalam Kehidupan, Ini Tafsiran Lengkapnya
Menurut Yoyo, sapaanya, masih ada banyak waktu untuk mendongkrak elektabilitas bakal calon gubernur dari Golkar tersebut. Menurut dia, survei adalah salah satu indikator terhadap calon manapun. "Ini menjadi bahan motivasi bagi kami untuk bekerja lebih keras lagi bagi pasangan Tetty Paruntu dan Sehan Lanjar untuk merebut kemenangan pada Pilgub 9 Desember 2020," ujarnya.
Di satu sisi ketika ditanya terkait Pilwako Manado siapa pasangan calon yang akan diuusng Partai Golkar, Yoyo mengatakan, arah koalisi partai berlambang pohon beringin tersebut tergantung dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar.
"Yang saya tahu semuanya masih berproses di DPP," ujar Ketua DPD II Bolaang Mongondow Timur itu. Yang pasti menurut dia Golkar butuh teman koalisi karena tak cukup kursi mengusung calonya sendiri. "Mari kita tunggu bersama," kata dia.
Beberapa waktu lalu Ketua DPD I Golkar Sulut Christiany Eugenia Paruntu menfatakan Jimmy Rimba Rogi sudah mendapat surat tugas dari DPP Golkar untuk maju di Pilwako Manado. Menurut bakal calon gubernur Sulut ini, yang akan diusung adalah kandidat yang surveinya tinggi. "DPP Golkar yang akan memutuskan," ujar Tetty, sapaannya.
Hary Tanoe Serahkan SK ke Olly
Jagoan PDIP di Pilgub Sulawesi Utara ketambahan amunisi. Petahana Olly Dondokambey-Steven Kandouw (ODSK) resmi mendapatkan dukungan dari Perindo.
Ketua Umum Perindo, Harry Tanoesoedibjo menyerahkan langsung surat keputusan (SK) mendukung Olly-Steven. Penyerahan SK itu diawali dengan diskusi Hary bersama Olly di rumah pribadi Ketum Perindo di bilangan Jalan Ciranjang No 33, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (8/8/2020).
Wakil Ketua DPW Perindo Sulut, John Dumais mengatakan, atas keluarkan SK ini, maka kader dan struktur Perindo siap memenangkan Olly-Steven. Perindo memang tidak punya kursi di DPRD Sulut sebagai syarat mengusung calon, namun Dumais mengatakan, Perindo punya kekuatan yang bisa diandalkan untuk memenangkan calon yang didukung.
Perindo punya infrastrukrur partai hingga ke tingkat desa. Mesin partai ini akan diandalkan dalam upaya pemenangam. Perindo punya 17 anggota DPRD di 11 kabupaten/kota se-Sulut. Anggota DPRD punya konstituen dan jaringan politik ke bawah. "Semua bergerak, selain struktur dan anggota dewan, termasuk sayap partai," kata dia.
Pengamat politik Josef Kairupan menilai konstelasi politik sangat dinamis menjelang pengusungan calon pada Pilkada Sulut. Sehingga bertambahnya dukungan dari Perindo kepada ODSK, secara tersurat memberikan arti tersendiri.
"Di mana ini menandakan bahwa figur ODSK memiliki nilai tersendiri yang mungkin saja tidak dimiliki oleh figur lain jadi penantangnya," kata Akademisi Universitas Sam Ratulangi ini, Minggu kemarin.
Sekalipun tanpa dukungan atau koalisi dari partai lain, kata dia, PDIP sudah memenuhi syarat untuk mengusung calon. Kenyataannya justru PDIP masih mendapatkan dukungan dari Perindo.
Bahkan bukan tidak mungkin akan ada lagi dukungan dari parpol lainnya. "Hal ini jelas membuktikan bahwa ODSK memiliki nilai tawar tinggi, bahkan juga selang beberapa periode pernah bertarung dalam pileg, sehingga memiliki eletabilitas yang jelas," ungkapnya.
Adapun faktor petahana menjadi pertimbangan tersendiri. Karya populis yang telah dibuat selama memimpin telah dibuktikan secara nyata seperti pembangunan infrastruktur daerah.
Serta kapasitas sebagai pemimpin partai, serta kepiawaian sebagai elite politik tingkat nasional. "Setidaknya menjadi kekuatan dan modal dasar figur dan ketokohan ODSK. Sedangkan untuk penantangnya seharusnya tidak perlu gentar, karena yang namanya pertarungan harus dilakukan dengan bertarung sungguh-sungguh, tak perlu ada kata menyerah sebelum berperang," katanya.
Alfons Kimbal
Pengamat Politik dari Unsrat
Jangan Dulu Jumawa
Dukungan Perindo kepada Olly Dondokambey-Steven Kandouw (ODSK) maju dalam Pilkada Sulut merupakan suatu keuntungan. Menjadi tantangan tersendiri oleh ODSK karena mereka itu incumbent. Di sini mereka harus mawas diri.
Adanya dukungan partai lain harus diiringi dengan konsolidasi dan komunikasi yang baik dengan partai-partai pendukung, amat terlebih bagaimana membangun sistem sampai ke desa.
Artinya di sini adalah apa gunanya selembar kertas surat keputusan (SK) dukungan Perindo atau partai lain ke ODSK jika tidak ikut berjuang membangun kekuatan struktur yang sistematis hingga ke desa. Di sinilah peran penting ODSK untuk respons dukungan itu dan membangun kekuatan bersama partai koalisi.
Oke memang ada dukungan, tapi apakah akan ikut membangun kekuatan hingga ke desa? Jadi incumbent jangan dulu jumawa. Di satu sisi, memang figur ODSK sudah memiliki track record yang baik. Nah, di sini partai pendukung melihat hal tersebut sehingga memutuskan untuk ikut mendukung ODSK maju dalam pilkada.
Jadi partai koalisi juga memiliki visi yang sama untuk kesejahteraan rakyat Sulut, selain itu juga tentu ada kepentingan partai di sini.
Terkait dengan lawan politik khususnya calon dari partai lain yang akan menghadapi ODSK, mereka harus punya strategi yang jitu agar dapat mengalahkan incumbent.
Bagi partai-partai yang lain tentu harus berjuang sekuat tenaga melawan incumbent, harus punya strategi jitu mengalahkan ODSK mengingat tadi, bahwa ODSK bukan hanya sebagai incumbent tetapi memang telah berhasil membangun kekuatan pemerintahan yang baik di Sulut.
Di sini, kekuatan yang sulit dikalahkan figur lain, adalah ODSK berhasil dalam menjalankan kepemimpinan pemerintahan. Artinya ODSK berhasil membangun Sulut menjadi provinsi yang maju, sehingga Pemerintah Pusat mengapresiasi Provinsi Sulut dari berbagai segi. Salah satunya aspek pembangunan di Sulut terlihat lewat kepemimpinan ODSK di Bumi Nyiur Melambai.
Selain itu, Pak Olly merupakan Ketua DPD PDIP Sulut. Di sini ODSK berhasil membangun kepercayaan kepada masyarakat hingga ke tingkat desa.
ODSK berhasil membangun kekuatan partai untuk menjangkau masyarakat serta membangun koordinasi dari DPW, DPD, DPC, hingga ranting partai untuk membangun kekuatan dan soliditas.
Pak Olly juga dekat dengan Pemerintah Pusat, maksudnya adalah lobi-lobi politik dan pembangunan yang ada di Sulut mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Pusat ke Sulut. Buktinya sejumlah mega proyek tembus di Sulut, bukan hanya proyek biasa tetapi pembangunan strategis lainnya hingga di berbagai sektor seperti ekonomi, pendidikan, pariwisata dan kebudayaan.
Tentu dengan melihat hal ini peluang ODSK memenangkan Pilkada Sulut sangat besar. Karena seperti yang saya katakan tadi, kekuatan figur dan partai, hingga dukungan partai koalisi menjadi keuntungan incumbent untuk memenangkan Pilkada Sulut sangat terbuka lebar.
Jika incumbent berhasil memenangkan Pilkada Sulut, jaminanannya adalah pasti adanya sinergitas antara Pemerintah Pusat, provinsi hingga ke desa-desa untuk semakin membuat Sulut maju. (drp/dru/mjr/hem/ryo)