Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Sulut

Turunnya Konsumsi Rumah Tangga Pemicu Utama Kontraksi Laju PE Sulut di Triwulan II 2020

Penurunan laju Pertumbuhan Ekonomi (PE) Sulut di triwulan II tahun 2020 tak lepas dari melorotnya sektor pengeluaran

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: David_Kusuma
Tribun Manado/Fernando Lumowa
Kepala Perwakilan BI Sulut Arbonas Hutabarat 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Penurunan laju Pertumbuhan Ekonomi (PE) Sulut di triwulan II tahun 2020 tak lepas dari melorotnya sektor pengeluaran.

Kontraksi ekonomi ini terjadi pada seluruh komponen terutama konsumsi rumah tangga dan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) yang menjadi kontributor terbesar ekonomi Sulut.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulut Arbonas Hutabarat mengatakan, Konsumsi Rumah Tangga pada triwulan II 2020 terkontraksi sebesar 6,28 persen (yoy).

Sementara konsumsi rumah tangga berandil besar pada pembentukan struktur ekonomi Sulut.

"Hal ini konsisten dengan penurunan kinerja lapangan usaha utama perekonomian Sulut," kata Arbonas, Jumat (07/08/2020).

Bupati Bolsel Pastikan Bantuan Bagi Masyarakat Terisolasi Banjir Akan Selalu Ada

Penurunannya kinerja LU utama yang dominan menyerap tenaga kerja berdampak pada penurunan pendapatan masyarakat yang ditransmisikan pada kontraksi konsumsi rumah tangga.

Selain itu, pembatasan aktivitas sosial menyebabkan realisasi konsumsi rumah tangga tertahan sekalipun pada periode ini ada peningkatan permintaan bersamaan dengan peringatan Paskah, serta bulan Ramadan dan Idul Fitri yang jatuh pada triwulan laporan.

Dari sisi investasi, terkontraksi sebesar -8,41 persen (yoy) pada TW Il 2020. Realokasi anggaran APBN maupun APBD di tingkat Provinsi maupun Kab/Kota menyebabkan ruang belanja modal terbatas.

Dari Sisi swasta, peningkatan ketidakpastian ekonomi menyebabkan dunia usaha cenderung menahan investasi.

Pilkada Boltim, Pers Bisa Meningkatkan Partisipasi Pemilih

Hal ini tercermin dari realisasi investasi PMA (Penanaman Modal Asing) maupun PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) yang kontraktif pada triwulan Il 2020.

Konsumsi pemerintah tercatat terkontraksi sebesar -4,36 persen (yoy). Kontraksi konsumsi pemerintah juga sejalan dengan terkontraksinya kinerja administrasi pemerintahan.

Kontraksi konsumsi pemerintah salah satunya disebabkan penurunan realisasi belanja pegawai akibat realokasi anggaran dan penurunan THR.

"Selain itu kinerja belanja barang diperkirakan belum maksimal sebagai dampak penyesuaian pola kerja work from home," ujar Arbonas.

Ini Rangkaian Kegiatan Peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan RI

Ekspor juga terkontraksi sebesar -5,0 persen (yoy). Dari Sisi ekspor luar negeri, penurunan ekspor perikanan menjadi salah satu penahan kinerja ekspor.

Selain itu, ekspor jasa diperkirakan terkontraksi signifikan seiring dengan tidak adanya penerbangan internasional ke Sulut selama periode April-Mei 2020. Adapun kinerja perdagangan antar pulau yang turun terbatas menahan kontraksi ekspor lebih lanjut.

Sementara itu impor juga tercatat terkontraksi sebesar -15,33 persen (yoy).
Penurunan impor terutama terjadi pada komoditas-komoditas intermediasi dan barang modal. Sementara itu, impor barang modal mengalami penurunan sejalan dengan penurunan investasi.(ndo)

Datang ke San Siro Menangis, Giacomo Bonaventura Keluar pun Menangis: Terima Kasih Fans AC Milan

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved