Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Dunia

Akibat Covid-19, Setiap 7 Menit 1 Orang Meninggal di Negara Ini, Kasus Infeksi Capai 312.035

Akibat buruknya penerapan protokol kesehatan menyebabkan setidaknya ada 1 orang meninggal akibat Covid-19 setiap 7 menit di Iran.

Editor:
(TARSO SARRAF / AFP)
Petugas kesehatan dari layanan tanggap darurat medis membawa Eladio Lopes Brasil (79), yang terinfeksi virus corona baru, dengan tandu yang akan dipindahkan dengan kapal ambulans dari komunitas Portel ke rumah sakit di Breves, di pulau Marajo, negara bagian Para, Brasil, pada 25 Mei 2020. Layanan kapal ambulan memungkinkan pasien COVID-19 yang kritis dipindahkan di daerah yang sangat terpencil yang dikelilingi oleh air di Brasil. 

TRIBUNMANADO.CO.ID –  Hingga saat ini virus corona atau Covid-19 terus menyebar ke belahan dunia.

Bahkan, virus yang awalnya melanda Wuhan, China ini terus memakan korban seiring berjalannya waktu.

Di tengah penyebarannya yang kian menjadi, saat ini dampak Corona di berbagai negara semakin memprihatinkan karena belum ada vaksin untuk penyembuhan.

Bahkan, seperti diwartakan   KONTAN.CO.ID, akibat buruknya penerapan protokol kesehatan menyebabkan setidaknya ada 1 orang meninggal akibat Covid-19 setiap 7 menit di Iran.

Dilaporkan oleh Reuters (3/8), juru bicara Kementerian Kesehatan Iran, Sima Sadat Lari, menyatakan bahwa dalam 24 jam terakhir Iran sudah mencatat 215 kematian akibat Covid-19.

Dengan tambahan tersebut, saat ini total korban meninggal di Iran sudah mencapai 17.405.

Sementara itu jumlah kasus infeksi bertambah 2.598 menjadi 312.035.

Iran telah memperkenalkan langkah-langkah untuk mencoba menghentikan penyebaran virus corona
Iran telah memperkenalkan langkah-langkah untuk mencoba menghentikan penyebaran virus corona (AFP)

Stasiun televisi pemerintah Iran pada hari ini juga melaporkan bahwa masih banyak orang Iran yang tidak mengindahkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak satu sama lain.

Sejumlah ahli meragukan keakuratan laporan pemerintah yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan tersebut dan menilai jumlahnya mungkin lebih banyak.

Bukan tanpa alasan, pada bulan April lalu pusat penelitian parlemen Iran melaporkan bahwa jumlah kasus Covid-19 mungkin dua kali lipat lebih banyak apa yang dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan.

Dalam laporan bulan April tersebut, disebutkan bahwa angka yang dikeluarkan oleh pemerintah hanya berdasarkan pada data kematian yang tercatat di rumah sakit dan orang yang sudah positif corona.

Padahal besar kemungkinan anak lebih banyak orang di luar sana yang meninggal akibat corona tanpa pernah menjalani tes Covid-19.

Beberapa rumah duka yang kewalahan untuk mengumpulkan jenazah korban virus corona, dan memaksa rumah sakit seperti Rumah Sakit Brooklyn untuk menyimpannya di trailer berpendingin.
Beberapa rumah duka yang kewalahan untuk mengumpulkan jenazah korban virus corona, dan memaksa rumah sakit seperti Rumah Sakit Brooklyn untuk menyimpannya di trailer berpendingin. (Tribunnews.com)

BBC pada hari ini juga melaporkan bahwa, berdasarkan data dari berbagai sumber, jumlah korban meninggal di Iran mungkin tiga kali lipat lebih banyak dari laporan resmi pemerintah.

Pemerintah Iran tetap membantah semua laporan tersebut dan mengatakan bahwa tidak ada apapun yang ditutup-tutupi.

Jumlah kasus infeksi dan kematian akibat Covid-19 di Iran terus meningkat sejak aturan pembatasan sosial mulai dilonggarkan pada pertengahan April lalu.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved