Berita Bolsel
Bolsel Diterjang Banjir Bandang Lagi, 4.308 Jiwa Terdampak
Untuk kali kedua, banjir bandang menerjang Kabupaten Bolmong Selatan (Bolsel), Sabtu (1/8/2020)
Penulis: Nielton Durado | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, BOLAANG UKI - Untuk kali kedua, banjir bandang menerjang Kabupaten Bolmong Selatan (Bolsel), Sabtu (1/8/2020).
Sejumlah desa di Kecamatan Tomini, Helumo, dan Bolaang Uki langsung tergenang, akibat hujan yang berlangsung selama 2 hari.
Di Kecamatan Tomini, banjir menghanyutkan 29 rumah dan 64 rumah lainnya rusak berat.
Sementara di Kecamatan Helumo, jembatan di Desa Sinandaka yang merupakan akses satu-satunya menuju Provinsi Gorontalo amblas karena terjangan air.
Sedangkan di Kecamatan Bolaang Uki yang merupakan Ibukota Kabupaten Bolsel, juga tak lepas dari terjangan banjir.
• Petrus Defni Macarau Salurkan Bantuan di Likupang
Ratusan rumah warga di empat desa digenangi air.
Dari data yang dihimpun Tribun Manado dari BPBD Bolsel, kurang lebih ada 1.327 kepala keluarga yang menjadi korban dalam banjir bandang jilid kedua ini.
"Secara keseluruhan ada 1.327 kepala keluarga dan 4.308 jiwa, yang terdampak banjir kali ini," ujar Kepala BPBD Bolsel Danan Mokodompit ketika dihubungi Tribun Manado, Minggu (2/8/2020).
Danan menambahkan lokasi terparah dari banjir bandang kali ini adalah di Kecamatan Tomini dan Helumo.
• Bali Berhasil Menyabet Peringkat Empat Destinasi Terbaik di Dunia Tahun 2020
"Pasalnya di sana puluhan rumah warga yang rusak," tegasnya.
Banjir bandang kedua ini juga memperparah jalur darat menuju ke Provinsi Gorontalo.
"Tercatat ada 3 jembatan yang putus menuju arah Gorontalo," tegasnya.
Meski begitu, Danan memastikan tak ada korban jiwa dalam banjir kali ini.
"Alhamdulilah tak ada korban jiwa," tegasnya.
• Cristiano Ronaldo Beli Mobil Mewah Usai Bawa Juventus Juara Liga Italia
Sementara itu, Kepala Seksi Informasi dan Observasi di Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado BMKG, Charizh Kainama, mengatakan, hujan lebat masih mengguyur wilayah Bolaang Mongondow Raya.
Ini diakibatkan pola hujan ekuatorial di wilayah yang terletak dekat garis khatulistiwa.
Pola hujan itu menyebabkan Bolmong Raya mengalami puncak musim hujan sebanyak dua kali.
”Jadi, ini yang menyebabkan curah hujan di Bolmong Raya lebih besar daripada di Manado dan sekitarnya yang monsoonal," ujarya.
• Cerai dari Song Joon Ki, Song Hye Kyo dan Hyun Bin Dirumorkan CLBK Setelah 9 Tahun Putus
"Pola hujannya juga kebalikan. Di Manado sudah panas, di Bolmong Raya masih hujan,” ujar Charizh.
Banjir bandang sebelumnya juga menghantam Bolsel dan Bolmong, Kamis-Jumat (23-24/7/2020).
Penyebab banjir sama, yaitu hujan lebat yang turun selama dua hari.
Akibatnya, banjir dan genangan air setinggi 1,2 meter merusak 7.200 rumah di Bolsel dan 269 rumah di Bolmong.
Seorang warga, yaitu Reslan Ibrahim (37), Kepala Desa Bakida, Kecamatan Helumo, Kanupaten Bolsel, meninggal karena terbawa banjir.
Salurkan Bantuan Dari Laut
Terputusnya jalur darat, tak membuat Pemkab Bolsel menyerah untuk menyalurkan bantuan.
Bupati Bolsel Haji Iskandar Kamaru memastikan jika bantuan akan selalu datang untuk korban banjir di Kecamatan Tomini.
Menurut Kamaru, meskipun jalur darat terputus, namun pihaknya akan mencari jalur alternatif lain.
"Kita akan pakai jalur laut, karena jalur darat sama sekali tak bisa dilalui," ujarnya melalui saluran telepon.
Jika memakai jalur darat, biasanya bantuan akan sampai dalam 45 - 50 menit saja.
Namun jika melalui jalur laut, biasanya memakan waktu lebih lama.
"Kalau jalur laut biasanya 2 jam baru sampai," tegas dia.
Akan tetapi, jalur laut merupakan satu-satunya alternatif saat ini.
"Kami terpaksa ambil langkah ini agar bantuan bisa secepatnya sampai," tegasnya. (Nie)
• Rayakan Ulang Tahun ke-38, Syahrini Dapat Kado Ulang Tahun Mewah, Harganya Justru Buat Heboh Netizen
Grafis Dampak Banjir Sabtu (1/8/2020).
1. Kerugian Material
* 29 Rumah Hanyut di Kecamatan Tomini.
* 64 Rumah Rusak Berat di Kecamatan Tomini.
* 1 Jembatan Putus di Kecamatan Helumo.
2. Wilayah Terdampak Banjir
* Kecamatan Bolaang Uki
1. Desa Salongo.
Jumlah masyarakat yang terdampak Banjir:
a. Jumlah Jiwa = 846 Jiwa
b. Jumlah KK = 282 KK
2. Desa Toluaya
Jumlah masyarakat yang terdampak Banjir:
a. Jumlah Jiwa = 1.013 Jiwa
b. Jumlah KK = 307 KK
3. Desa Soguo
Jumlah masyarakat yang terdampak Banjir:
a. Jumlah Jiwa = 762 Jiwa
b. Jumlah KK = 254 KK
4. Desa Salongo Barat
Jumlah masyarakat yang terdampak Banjir:
a. Jumlah Jiwa = 567 Jiwa
b. Jumlah KK = 189 KK
** Kecamatan Helumo
1. Desa Biniha
Jumlah masyarakat yang terdampak Banjir:
a. Jumlah Jiwa = 420 Jiwa
b. Jumlah KK = 110 KK
2. Desa Biniha Selatan
Jumlah masyarakat yang terdampak Banjir:
a. Jumlah Jiwa = 31 Jiwa
b. Jumlah KK = 9 KK
3. Desa Halabolu
Jumlah masyarakat yang terdampak Banjir:
a. Jumlah Jiwa = 361 jiwa
b.Jumlah KK = 96 KK
4. Desa Sinandaka
Jumlah masyarakat yang terdampak Banjir:
a. Jumlah Jiwa = 58 Jiwa
b. Jumlah KK = 18 KK
***Kecamatan Tomini
1. Desa Pakuku Jaya
Jumlah masyarakat yang terdampak Banjir:
a. Jumlah Jiwa = 92 Jiwa
b. Jumlah KK = 22 KK
2. Desa Milangodaa Utara
Jumlah masyarakat yang terdampak Banjir:
a. Jumlah Jiwa = 10 Jiwa
b. Jumlah KK = 3 KK
3. Desa Milangodaa Barat
Jumlah masyarakat yang terdampak Banjir:
a. Jumlah Jiwa = 148 Jiwa
b. Jumlah KK = 37 KK
3. Longsor Terjadi di Desa Dudepo Kecamatan Bolaang Uki, dengan panjang sekitar 5 meter.