Berita Bolsel
Bolsel Diterjang Banjir Bandang Lagi, 4.308 Jiwa Terdampak
Untuk kali kedua, banjir bandang menerjang Kabupaten Bolmong Selatan (Bolsel), Sabtu (1/8/2020)
Penulis: Nielton Durado | Editor: David_Kusuma
Ini diakibatkan pola hujan ekuatorial di wilayah yang terletak dekat garis khatulistiwa.
Pola hujan itu menyebabkan Bolmong Raya mengalami puncak musim hujan sebanyak dua kali.
”Jadi, ini yang menyebabkan curah hujan di Bolmong Raya lebih besar daripada di Manado dan sekitarnya yang monsoonal," ujarya.
• Cerai dari Song Joon Ki, Song Hye Kyo dan Hyun Bin Dirumorkan CLBK Setelah 9 Tahun Putus
"Pola hujannya juga kebalikan. Di Manado sudah panas, di Bolmong Raya masih hujan,” ujar Charizh.
Banjir bandang sebelumnya juga menghantam Bolsel dan Bolmong, Kamis-Jumat (23-24/7/2020).
Penyebab banjir sama, yaitu hujan lebat yang turun selama dua hari.
Akibatnya, banjir dan genangan air setinggi 1,2 meter merusak 7.200 rumah di Bolsel dan 269 rumah di Bolmong.
Seorang warga, yaitu Reslan Ibrahim (37), Kepala Desa Bakida, Kecamatan Helumo, Kanupaten Bolsel, meninggal karena terbawa banjir.
Salurkan Bantuan Dari Laut
Terputusnya jalur darat, tak membuat Pemkab Bolsel menyerah untuk menyalurkan bantuan.
Bupati Bolsel Haji Iskandar Kamaru memastikan jika bantuan akan selalu datang untuk korban banjir di Kecamatan Tomini.
Menurut Kamaru, meskipun jalur darat terputus, namun pihaknya akan mencari jalur alternatif lain.
"Kita akan pakai jalur laut, karena jalur darat sama sekali tak bisa dilalui," ujarnya melalui saluran telepon.
Jika memakai jalur darat, biasanya bantuan akan sampai dalam 45 - 50 menit saja.
Namun jika melalui jalur laut, biasanya memakan waktu lebih lama.