Berita Sulut
Andrei Angouw Sorot Ekonomi Biaya Tinggi Satu di Antaranya Hapus Pungli
Pertumbuhan Ekonomi Sulut di kuartal pertama mencapai 4,2 persen. Ekonomi tetap tumbuh meski di tengah wabah Covid 19
Penulis: Ryo_Noor | Editor: David_Kusuma
TRIBUN MANADO.CO.D, MANADO - Pertumbuhan Ekonomi Sulut di kuartal pertama mencapai 4,2 persen. Ekonomi tetap tumbuh meski di tengah wabah Covid 19.
Andrei Angouw Ketua DPRD Sulut mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi itu erat kaitannya dengan kesejahteraan masyarakat
"Bagaimana dikatakan masyarakat itu sejahtera, sederhananya ksejahteraan itu pendapatan minus pengeluaran," kata dia, beberapa waktu lalu, lewat video yang diungga ke akun media sosialnya.
Artinya pendapatan harus lebih besar dari pengeluaran.
Kesejahteraan itu kondisi itu bisa dicapai jika pendapatan masyarakat meningkat.
• Sambut Hari Bhakti TNI AU ke-73, Lanudsri Manado Bersihkan TMP Kairagi
''Pendapatan itu bagaimana kita tingkatkan, ekonomi harus tumbuh, bagaimana? Investasi harus jalan, ekspor dan konsumsi harus kencang,'' kata dia.
Tak hanya meningkatkan pendapatan, kesejahteraan juga bisa dicapai dengan memotong biaya tinggi
"Kita harus memotong ekonomi biaya tinggi, termasuk pungli-pungli," ujar Calon Wali Kota Manado ini
Ia mencontohkan, pedagang dikenai pungli saat jualan di pasar maka berdampak harga jual ke konsumen dalam hal ini masyarakat.
• Kisah Belva, Bocah Lima Tahun Naik Rakit Untuk Rayakan Hutnya
"kalau pedagang datang ke pasar retribusi sudah ada, lalu tambah-tambah lagi, harga sayur harga ikan akan lebih mahal lagi," ungkap Politisi PDI Perjuangan ini.
Andrei menyampaikan, makanya ekonomi biaya tinggi ini harus diefisienkan
"jika kita bisa mengefisienkan hal-hal tersebut, masyarakat bisa mendapatkan sembako murah dan sebagainya," ujarnya. (ryo)
• Ungkap Fakta di Balik Hubungannya dengan Billy, Amanda Manopo: Nggak Peduli Orang Bilang Settingan