Boltim
KPU Boltim Temui Kendala Coklit, Mulai dari KTP hingga WNA
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bolaang Mongondow Timur (Boltim) masuk dalam tahapan Pencocokan dan Penelitian (Coklit) data pemilih.
Penulis: Siti Nurjanah | Editor:
TRIBUNMANADO.CO.ID, TUTUYAN - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bolaang Mongondow Timur (Boltim) masuk dalam tahapan Pencocokan dan Penelitian (Coklit) data pemilih.
Coklit dilakukan oleh para Petugas Pemutahiran Data Pemilih (PPDP) yang telah dilantik.
Adapun para petugas PPDP tersebut sebanyak 207 anggota yang tersebar di 7 kecamatan yang ada di Boltim.
Para PPDP melakukan coklit data pemilih dengan cara door to door ke rumah warga.
Tak sedikit kendala yang dihadapi para PPDP di lapangan saat bekerja.
Kеpala Dіvіѕі (Kadiv) Perencanaan, Dаtа dan Informasi KPU Bоltіm Ad'chilni Abukasim mengatakan, tak sedikit kendala yang dihadapi para anggota PPDP saat melakukan coklit data pemilih.
"Saya ikut memonitoring langsung jadi saya paham betul apa yang mereka (PPDP) hadapi, kendala di lapangannya. Bahkan tak sedikit kendala yang mereka (PPDP) hadapi selama 10 hari dimulainya tahapan coklit dan masih ada sekitar 20 hari lagi," ujarnya.
Ia menambahkan, kendala-kendala tersebut di antaranya, masih ada waega yang tidak memiliki dokumen atau data diri.
"Kalau yang belum punya KTP ya kami cocokan dengan Kartu Keluarga (KK), karena kami punya data sebelumnya dan itu tinggal mencocokan, tapi tidak semudah tinggal dicocok-cocokin saja, ada cara dan mekanismenya," ucapnya.
Bahkan menurutnya sempat juga ada Warga Negara Asing (WNA) yang ditemui saat coklit.
"Beberapa hari yang lalu petugas PPDP sempat mencoklit data pemilih di mana yang bersangkutan adalah WNA, dan WNA tersebut punya dokumen dan data diri, kami tinggal mencocokan dengan pihak imigran, apakah KTP dan dokumen pendukungnya asli agau tidak," ujarnya.
Lanjutnya, hingga saat ini sudah sekitar 60 persen yang sudah selesai dicoklit oleh para petugas PPDP.
"Target sebelum tanggal berakhir tahapan coklit, kami sudah selesai pencoklitan," ucapnya.
Ia pun turut mengimbau masuarakat agar saat petugas PPDP datang bisa bekerjasama dengan membukakan pintu serta memberikan dokumen yang diminta.
"Kami akan jaga kerahasiaan seperti data diri pemilih," ujarnya
Lanjutnya, sasaran реrtаmа coklit secara dооr to dооr tersebut аdаlаh rumаh-rumah tokoh mаѕуаrаkаt, tоkоh аgаmа dan penyandang disabilitas.
"Dan yang mеnjаdі fоkuѕ dalam pencoklitan, уаіtu раrа penyandang dіѕаbіlіtаѕ,” jelasnya. (ana)