Moms Lakukan Ini sebagai Pertolongan Pertama Jika si Kecil Muntah Kuning
Jika anak memuntahkan cairan warna kuning, ini bisa berarti cairan empedu yang keluar.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Anak muntah kuning bisa jadi tanda adanya gangguan di pencernaan si Kecil.
Tidak ada orang tua yang ingin anaknya sakit, apalagi memperlihatkan gejala muntah dan kehilangan napsu makan.
Tentu saja pengalaman ini akan membuat orang tua takut dan stres pada kondisi kesehatan anak mereka.
Mengutip dari Kompas.com dan GridKids, muntah merupakan refleks protektif tubuh karena dapat berfungsi melawan toksin, dan mengurangi tekanan di saluran pencernaan.
Isi muntahan dapat berupa cairan dan makanan, tapi bisa juga hanya berupa cairan lambung saja.
Dalam keadaan muntah, sering dijumpai muntah kuning atau bahkan dengan bercak darah.
Dan pada gangguan lebih serius dapat mengakibatkan muntahan berwarna hijau.
Jika anak memuntahkan cairan warna kuning, ini bisa berarti cairan empedu yang keluar.
Hanya saja, muntah kuning juga bisa diakibatkan karena kondisi perut kosong, atau karena flu perut.
Muntah warna kuning dan hijau juga bisa disebabkan oleh usus yang tersumbat, yang bisa disebabkan oleh kondisi batu empedu atau hernia.
Melansir dari KidsHealth, yang bisa dilakukan orang tua ketika anak muntah kuning adalah tetap waspada dan melihat tanda-tanda lainnya.
Yang perlu Moms lakukan adalah menjaga anak tetap terhidrasi dengan memberikan minuman elektrolit untuk si Kecil.
Ini karena minuman tersebut punya kandungan mineral yang membantu menggantikan cairan yang hilang karena muntah.
Perlu diingat, minuman ini hanya boleh diberikan pada anak dengan usia 12 bulan ke atas.
Moms juga perlu menghindari memberikan susu atau produk olahan susu lain.
Berikan air dalam porsi kecil, setiap 15 menit sekali.
Setelah anak tidak memperlihatkan tanda-tanda muntah selama 8 jam, maka berikan makanan halus secara bertahap.
Penting diketahui untuk tidak memaksa anak makan setelah muntah.
Jika tidak ada tanda-tanda anak muntah selama 24 jam, perlahan kembalikan menu makanan mereka seperti biasa.
Moms juga harus menjaga kebersihan anak dan sekitarnya untuk menghindari bakteri serta infeksi.
Jika semua usaha tersebut sudah dilakukan tapi kondisi anak tidak kunjung membaik, maka disarankan untuk menemui dokter.