Tokoh
19 Juli 2020 Sapardi Djoko Damono Meninggal, Sosok Sastrawan Penulis Sajak Hujan di Bulan Juni
Sapardi meninggal di Rumah Sakit Eka Hospital BSD, Tangerang Selatan di usia ke-80 tahun. Kepala Biro Humas dan Kantor Informasi Publik Universitas.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Hari ini Minggu 19 Juli 2020, pukul 09.17 WIB Dunia Sastra Indonesia kehilangan sosok penyair Hujan di Bulan Juni, Sapardi Djoko Damono.
Sapardi meninggal di Rumah Sakit Eka Hospital BSD, Tangerang Selatan di usia ke-80 tahun.
Kepala Biro Humas dan Kantor Informasi Publik Universitas Indonesia (UI) Amelita Lusia membenarkan kabar meninggalnya Sapardi Djoko Damono.
"Ya, Mas," kata Amel saat dikonfirmasi.
Hingga saat ini belum diketahui penyebab meninggalnya Sapardi Djoko Damono.
Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono merupakan seorang sastrawan sekaligus penyair yang lahir di Surakarta, 20 Maret 1940.
Sapardi lahir pada 20 Maret 1940 di Surakarta.
Sapardi adalah sastrawan besar Indonesia sekaligus akademisi dari Universitas Indonesia.
Sapardi Djoko Damono pernah menjadi Dekan Fakultas Sastra Universitas Indonesia pada tahun 1999-2004.
Beberapa puisinya yang terkenal di masyarakat seperti Hujan Di Bulan Juni, Aku Ingin, Yang Fana Adalah Waktu, dan lainnya.
Sapardi merupakan anak dari pasangan Sadyoko dan Sapariah.
Ayahhnya, Sadyoko, merupakan abdi dalem di Keraton Kasunanan yang mengikuti jejak kakenya.
Penamaan Sapardi diambil dari 'bulan Sapar' berdasarkan kalender Jawa.
Menurut kepercayaan orang Jawa, orang yang lahir di bulan Sapar kelak akan menjadi sosok yang pemberani dan teguh dalam keyakinan.
Awal karir menulis Sapardi dimulai dari bangku sekolah.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/penyair-sapardi-djoko-damono.jpg)