Berita Sulut
Kawah Gunung Karangetang Keluarkan Leleran Lava dan Sinar Api Setinggi 10 Meter
Berdasarkan pantauan dari Pos Pengamatan Gunung api Karangetang, sinar api tampak di atas puncak kawah setinggi 25 meter.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Informasi kami sampaikan bagi warga, pengunjung serta wisatawan diimbau tidak mendekati Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara.
Mereka juga diminta tidak melakukan pendakian dan beraktivitas di zona perkiraan bahaya yaitu radius 2,5 kilometer dari kawah utama.
Imbauan tersebut disampaikan menindaklanjuti peningkatan aktivitas Gunung Karangetang yang terus mengeluarkan guguran lava.
Gunung api aktif di Sitaro Sulawesi Utara pada tadi malam terlihat mengeluarkan sinar api dan lelehan lava.
Pas pengamatan memantau dan mengonfirmasi aktifitas terkini Gunung api aktif ini.
• Angelina Sondakh: Tak Mau Lagi Jadi Politisi Setelah Bebas
Berdasarkan pantauan dari Pos Pengamatan Gunung api Karangetang, sinar api tampak di atas puncak kawah setinggi 25 meter.
Gunung Karengetang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, mengeluarkan sinar api dan leleran lava dari puncak kawah, Jumat (17/7/2020)
Pos Pengamatan Gunung Karangetang mencatat, secara visual sinar api keluar dari kawah dua (kawah utara).
"Sesuai periode pengamatan, sinar api setinggi 10 meter keluar pada pukul 18.00-24.00 Wita," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Karangetang, Fredianto Anthon Richard Korompis, seperti dikutip dari rilis tertulis, Sabtu (18/7/2020) dini hari.
"Juga mengeluarkan leleran lava di puncak kawah dan terdengar suara gemuruh lemah hingga sedang," jelasnya.
Ia juga menuturkan, kawah utama mengeluarkan asap bertekanan lemah.
"Teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 25 meter di atas puncak kawah," ujar Fredianto.
"Tingkat aktivitas Gunung Karangetang level III atau siaga," sambung dia.
Ia menambahkan, rekomendasi terus disampaikan kepada warga, pengunjung atau wisatawan.
Di antaranya, warga dan pengunjung atau wisatawan agar tidak mendekati, melakukan pendakian dan tidak beraktivitas di dalam zona prakiraan bahaya yaitu radius 2,5 kilometer dari puncak kawah dua dan kawah utama (selatan) serta area perluasan sektoral dari kawah dua ke arah Barat Laut-Utara sejauh 4 kilometer, yakni wilayah yang berada di antara Kali Batuare dan Kali Saboang.
Warga di sekitar Gunung Karangetang dianjurkan agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut, guna mengantisipasi potensi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu.
Warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang, agar meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke pantai.
Sebelumnya terakhir kali Gunung api aktif ini terakhir mengeluarkan lava [ada Desember 2019 lalu.
Saat itu, sinar api tampak di atas puncak kawah setinggi 25 meter.
Guguran lava dari puncak kawah utama mengarah ke Sungai Nanitu, Sense dan Pangi.
Jarak luncuran mencapai 1.000 sampai 1.500 meter.
Aktivitas itu terjadi pada Sabtu (14/12/2019) pukul 18.00-24.00 Wita
Adapun kawah utama mengeluarkan asap bertekanan sedang.
Asap teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 50 meter.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Gunung Karangetang Keluarkan Sinar Api Setinggi 10 Meter dan Leleran Lava