Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Harga Minyak Mentah Dunia

Harga Minyak Mentah Dunia Anjlok Lebih dari 2 Persen, Berikut Penyebabnya

Sentimen negatif ini juga disebabkan ekspektasi bahwa OPEC+ akan mengurangi produksi mulai bulan Agustus.

Editor: Isvara Savitri
Freepik.com
Ilustrasi minyak mentah dunia. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MELBOURNE - Dalam rangka membendung lonjakan kasus virus corona (Covid-19) di Amerika Serikat (AS), pemerintah meluncurkan peraturan baru yang mengekang bisnis.

Hal ini dianggap bisa mengancam pemulihan permintaan bahan bakar dan menyebabkan harga minyak mentah anjlok lebih dari 2 persen.

Sentimen negatif ini juga disebabkan ekspektasi bahwa OPEC+ akan mengurangi produksi mulai bulan Agustus.

Selasa (14/7/2020) pukul 11.45 WIB, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Agustus turun 96 sen atau 2,39 persen menjadi US$ 39,14 per barel. 

Serupa, harga minyak mentah berjangka Brent kontrak pengiriman September 2020 di ICE Futures juga melemah 88 sen atau 2,06 persen ke US$ 41,84 per barel. 

Kedua harga minyak acuan ini juga sudah melemah lebih dari 1 persen pada perdagangan Senin (13/7/2020).

Salah satu penghambat harga minyak datang setelah lonjakan kasus virus corona di AS membuat sejumlah negara bagian kembali melakukan pembatasan. Salah satunya, California. 

Kemarin, Gubernur California memerintahkan bar untuk ditutup.

Sementara restoran, teater film, kebun binatang dan museum di negara bagian terpadat di negara itu untuk menghentikan kegiatan di dalam ruangan ketika kasus virus corona melonjak tajam.

Terlebih, saat ini rumah sakit kembali kewalahan karena lonjakan rawat inap. 

Sekolah yang berada di dua distrik terbesar di negara bagian itu, di Los Angeles dan San Diego, mengatakan, hanya akan mengajar secara online ketika sekolah dilanjutkan pada bulan Agustus.

Langkah-langkah California mengikuti beberapa negara bagian yang kembali menerapkan pembatasan baru-baru ini, seperti Florida dan Texas.

"Dengan penguncian lunak di California sekarang dapat membingkai gambar, bahwa bulan Juli bisa menjadi bulan yang lebih menantang untuk minyak dari yang diharapkan dengan lebih banyak lagi permintaan yang berasal dari ketidakpastian terkait-virus," kata Stephen Innes, market strategist AxiCorp dalam sebuah catatan.

Pasar akan mengawasi data konsumsi bahan bakar yang akan dirilis hari ini dari kelompok industri American Petroleum Institute dan pada hari Rabu (15/7/2020) dari Energy Information Administration

Analis memperkirakan, stok bensin AS turun 900 ribu barel dan persediaan minyak mentah turun 2,3 juta barel dalam pekan yang berakhir 10 Juli.

Dengan pertumbuhan permintaan bahan bakar yang terhambat, pasar juga akan mengamati langkah selanjutnya dari OPEC+.

Panel pemantauan pasar OPEC+ akan melakukan pertemuan di tengah pekan ini. 

Di bawah perjanjian yang ada, OPEC+ ditetapkan untuk mengurangi jumlah pasokannya dari 9,7 juta barel per hari menjadi 7,7 juta barel per hari mulai Agustus hingga Desember.

Analis Citi mengatakan, peningkatan 2 juta barel per hari dalam output dari Agustus dapat membebani pasar mengingat ketidakpastian permintaan, bersama dengan potensi untuk meningkatkan output Libya, dan pengembalian 20 persen hingga 30 persen dari produksi Amerika Utara yang terkekang serta penghentian impor minyak oleh China.(*)

Artikel ini telah tayang di KONTAN dengan judul Harga minyak mentah koreksi di atas 2% menanti hasil pertemuan OPEC+.

Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved