Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Nasional

Warga Tolak Diisolasi Hingga TudingProyek Virus Corona Perkaya Dokter, IDI Beri Tanggapan Serius

Karena anggapan tersebut yang semakin menyeruak, banyak anggota masyarakat yang menolak untuk diisolasi.

Editor:
(Kolase pixabay/NIAID-RM/Institut Kesehatan Nasional / AFP)
Gambar virus corona diperbesar dengan mikroskop 

Daeng mengatakan, menjadi tugas bersama untuk terus mengedukasi masyarakat terkait semua hal soal virus corona ini.

Hal tersebut, Daeng melanjutkan, harus selalu dilakukan dengan tidak mengenal kata lelah.

"Tugas kita bersama untuk tidak lelah dan tetap semangat terus mengedukasi dan memahamkan masyarakat terkait semua aspek Covid-19," jelas Daeng.

Mengenai tudingan virus corona disebut sebagai proyek dokter, Daeng menampik keras hal tersebut.

Tudingan tak berdasar

Anggapan masyarakat tentang virus corona sebagai proyek dokter sangat tak berdasar dan tidak seharusnya dilakukan.

"Mari kita hargai upaya keras semua elemen bangsa, terutama pemerintah dalam penanganan Covid-19 ini," papar Daeng.

Ia pun meminta kepada semua pihak termasuk masyarakat untuk berusaha semaksimal mungkin membantu dan berkontribusi dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.

"Jangan ada prasangka dan praduga yang mengurangi kekompakan kita dalam penanganan Covid-19 ini," ungkap Daeng.

Sementara itu, menurut data IDI, setidaknya 32 dokter meninggal akibat terinfeksi Covid-19 hingga Minggu, 7 Juni 2020.

Anggota Bidang Kesekretariatan, Protokoler, dan Public Relations Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Halik Malik mengatakan, jumlah dokter yang meninggal terus bertambah seiring dengan meningginya kasus Covid-19 di Indonesia.

Malik menyebutkan, kebanyakan dokter yang meninggal akibat Covid-19 ini justru tidak bekerja di rumah sakit rujukan khusus untuk menangani kasus Covid-19.

Hal itu yang membuat mereka dimungkinkan terpapar dari pasien umum yang tanpa diketahui membawa virus corona di dalam tubuhnya, tetapi tidak menunjukkan gejala.

“Banyak yang meninggal di RSUD atau RS milik swasta. Ada pula di tempat praktik baik dokter umum maupun dokter ahli,"

"Bisa jadi waktu pasien datang berobat sudah terinfeksi, tetapi tidak ada gejala spesifik,” pungkasnya.

Berita ini telah tayang https://www.tribunnews.com/nasional/2020/07/08/kasus-corona-dianggap-jadi-proyek-untuk-perkaya-dokter-idi-beri-tanggapan-serius

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved