Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

Kasus Belum Selesai Jiwasraya Akan Ditutup dan Bakal Membuat Perusahaan Asuransi Baru

Kabarnya PT Asuransi Jiwasraya yang kini tengah terlibat masalah korupsi bakal ditutup.

Editor: Glendi Manengal
KOMPAS.com/ADE MIRANTI KARUNIA SARI
Menteri BUMN Erick Thohir 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabarnya PT Asuransi Jiwasraya yang kini tengah terlibat masalah korupsi bakal ditutup.

Hal tersebut dinyatakan oleh Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo.

Diketahui penutupan tersebut karena kementerian akan membuat perusahaan asuransi baru.

Soal Tunjangan Pensiunan PNS Akan Dinaikan, Tjahjo Kumolo: Soal Kapan, Mari Kita Berusaha dan Berdoa

Malam Ini di Mata Najwa, Angkat Tema Menagih Wakil Rakyat, Najwa Shihab: Mohon Doa

Ariel Tatum Mengaku Pernah Dibully Warganet, Billy: Hah Kok Bisa, Apa yang Dibully dari Sosok Ariel?

Gedung Kementerian BUMN
Gedung Kementerian BUMN (kompas.com)

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyatakan, PT Asuransi Jiwasraya (Persero) bakal ditutup.

Hal ini lantaran kementerian bakal membuat perusahaan asuransi baru, yaitu Nusantara Life.

"Ya pada akhirnya tutup, pada akhirnya tutup," kata Tiko di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (7/7/2020).

Tiko menuturkan, Nusantara Life dibentuk untuk merestrukturisasi polis nasabah PT Asuransi Jiwasraya.

Nantinya Nusantara Life berada dalam naungan holding asuransi PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) (Persero).

Untuk itu, dia mengharapkan semua pemegang polis asuransi Jiwasraya mau memindahkan polisnya ke Nusantara Life.

Tentu saja, dengan berbagai negosiasi yang perlu disepakati bersama.

"Memang kami harapkan seluruh pemegang polis ini nanti mau untuk pindah, karena yang Jiwasraya memang tidak ada pesertanya," ungkap Tiko.

Adapun pembentukan Nusantara Life bakal memerlukan Penyertaan Modal Negara (PMN).

Nilainya masih dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

PMN diperlukan karena, menurut dia, tidak mungkin membangun korporasi baru dengan defisit ekuitas Jiwasraya yang mencapai Rp 35,9 triliun.

"Jadi tentunya dengan negatif equity sebesar itu tidak mungkin kita membentuk tanpa ada PMN.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved