Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

Menlu AS Mike Pompeo Sebut Amerika Serikat Dukung ASEAN Soal Sengketa Laut China Selatan

Soal Laut China Selatan yang tengah menjadi konflik karena pihak Tiongkok mengklaim teritorial secara sepihak.

Editor: Glendi Manengal
Kompas.com
Menlu AS Mike Pompeo 

Untuk pertama kalinya Amerika Serikat (AS) mengirimkan lebih dari 60 persen kekuatan kapal perangnya di wilayah Laut China Selatan.

Bahkan tiga kapal induk milik negara Paman Sam disiagakan tutup jalur masuk ke perairan tersebut.

Hal itu dinilai berbahaya oleh banyak pihak, sebab AS secara terang-terangan menantang China di depan muka mereka.

Menutip dari AFP, Presiden Institut Nasional Studi Laut China Selatan, Wu Schicun, mengungkap kemungkinan terburuk situasi ini.

Menurut pemimpin lembaga tink tank China tersebut bersar kemungkinan perang akan pecah di laut yang membentang dari China sampai ke Indonesia tersebut.

Pandangan tersebut dilihat dari banyaknya tentara AS yang mencapai 375.000 prajurit telah bersiaga dan tidak menutup kemungkinan tembakan yang tak disengaja memicu pecah perang.

"Jika krisis meletus, dampak pada hubungan bilateral akan menjadi bencana besar," ucapnya.

Dan yang terbaru adalah medan pertempuran kedua cermin kekuatan militer dunia itu akan terjadi di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).

Kapal Induk China dan Amerika di Laut China Selatan
Kapal Induk China dan Amerika di Laut China Selatan (YouTube/military news)

Dua pejabat dari kedua negara bahkan secara terang-terangan memperebutkan perhatian negara-negara di ASEAN termasuk Indonesia.

Silang pendapat ini muncul di saat persaingan strategis antara Amerika Serikat dan China di kawasan ini kian meningkat.

Dilansir dari South China Morning Post, Duta Besar China untuk Singapura Hong Xiaoyong menyampaikan serangan terbaru dengan menuduh Menteri Pertahanan AS Mark Esper telah memicu ketegangan dengan menyebut China sebagai ancaman.

Dia membuat pernyataan di The Straits Times sebagai tanggapan atas opini yang ditulis oleh Esper di koran Singapura tersebut pada minggu lalu.

Dimana Esper telah menyerukan hubungan keamanan yang lebih dekat dengan sekutu regional di Asia Tenggara di tengah tantangan yang ditimbulkan oleh Covid-19 dan Partai Komunis China.

Menurut Hong, ini adalah upaya lain untuk menjual strategi Indo-Pasifik Amerika Serikat setelah tawaran pendahulunya pada dialog di Shangri-La tahun lalu.

Dia merujuk pada KTT keamanan regional tahunan di Singapura, yang dibatalkan tahun ini karena pandemi Covid-19.

Halaman
123
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved