NEWS
WHO Pastikan Calon Vaksin Corona AstraZeneca dan Moderna jadi Kandidat Terdepan
Kepala Ilmuwan WHO Soumya Swaminathan mengatakan, kandidat vaksin corona yang dikembangkan Moderna juga tidak jauh di belakang Astrazeneca.
Maka Amin meminta masyarakat agar tidak menggunakan metode tersebut sebagai cara pencegahan Covid-19.
"Artinya masyarakat jangan beranggapan oh ini ada saudara atau teman saya yang baru sembuh, terus disuntikkan darahnya ke tubuh, lalu kita bebas dari yang serangan, itu anggapan yang keliru," lanjutnya.
Pasalnya, plasma konvalesen ini adalah imunisasi pasif, yang artinya antibodi sudah terbentuk dari luar lewat darah pasien yang sudah sembuh dari Covid-19, untuk kemudian ditransferkan kepada penderita Covid-19 yang masih dirawat.
"Kalau imunisasi aktif itu yang vaksinasi, yang menggunakan vaksin lalu merangsang pembentukan antibodi dalam tubuh. Jadi itu berbeda," kata Amin.
Meskipun vaksin belum ditemukan, Amin menyebut pendekatan ini bisa dijalankan jika ada penderita maupun pasien sembuh.
"Setelah dipastikan semua aman dan cocok untuk pasiennya, nanti diberikan plasmanya ke pasien yang masih sedang dirawat atau dalam keadaan berat," kata Amin.
"Karena plasma ini bisa mengeliminasi dan memobilisasi virusnya, maka diharapkan lingkaran infeksi itu akan di terputuskan, sehingga pasien bisa terhindar dari serangan virus itu kemudian memperbaiki jaringannya yang sudah rusak dan sistem imunnya. Jika satu komponen dari lingkaran itu bisa diputus, maka yang lainnya diharapkan menjadi lebih baik," pungkasnya.(*)