Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kemarau

Indonesia Telah Memasuki Musim Kemarau, Sudah Terjadi di 51,2% Wilayah

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut sebagian wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau seperti yang diprediksi sebelumn

Warta Kota
ILUSTRASI - Bocah melewati area persawahan yang kering di pinggir Jalan Raya Tanjung Pasir, Tangerang, Banten, Kamis (8/9/2011). Musim kemarau yang berkepanjangan membuat sejumlah area persawahan di Tangerang kekurangan air. Petani memperkirakan mulai kembali bisa menggarap sawah pada bulan November saat memasuki musim penghujan. 

Potensi curah hujan rendah (70%.

Sementara, potensi curah hujan rendah di Jawa (kecuali Banten), Bali, NTB, NTT, sebagian Sulawesi Selatan bagian selatan dan Papua bagian selatan di sekitar Merauke memiliki peluang > 90%.

Hasil monitoring indikator anomali iklim Samudera Pasifik yaitu suhu muka laut wilayah indikator ENSO (Nino 3.4) sampai dengan pertengahan Juni dalam kondisi Netral (fluktuasi suhu muka laut tidak menyimpang lebih dari 0,5°C dari rata rata normal klimatologisnya).

Sebagian besar lembaga meteorologi dunia memprediksi anomali suhu muka laut di Nino 3.4 sampai akhir tahun berkisar antara Netral dan La Nina Lemah.

Kondisi La Nina lemah dinyatakan apabila penyimpangan suhu muka laut di wilayah indikator ENSO lebih dingin -0,5° s.d -1,0°C dari normal klimatologisnya.

Apabila kondisi La Nina dapat terjadi, hal tersebut dapat menambah peluang peningkatan curah hujan di sebagian wilayah Indonesia.

Sehingga, musim kemarau terkesan lebih basah karena lebih banyak hujan daripada kemarau biasanya.

Sementara, monitoring anomali iklim Samudera Hindia menunjukkan beda suhu muka laut Perairan timur Afrika dan sebelah barat Sumatera sebagai indikator Dipole Mode Samudera Hindia (IOD) bernilai positif (IOD+) pada pertengahan Juni.

Kondisi IOD+ diprediksi akan kembali Netral pada Juli hingga November 2020.

Monitoring terhadap kondisi suhu muka laut perairan Indonesia menunjukkan kondisi normal, dengan kisaran anomali suhu muka laut antara -0.5 s/d +2°C.

Suhu muka laut yang hangat (anomali positif) terjadi di perairan timur Sumatera, perairan selatan Jawa, Laut Banda, dan perairan utara Papua.

Dari berbagai kondisi tersebut, diperkirakan akan menjadikan musim kemarau di sebagian wilayah Indonesia akan cenderung basah.

Namun, perlu tetap diwaspadai adanya potensi kekeringan di 30% wilayah Zona Musim (ZOM), yaitu di Aceh bagian utara, tengah dan selatan, Sumatera Utara bagian selatan, dan Riau bagian utara.

Lalu, Lampung bagian utara dan timur, Banten bagian selatan, sebagian Jawa Barat, Jawa Tengah bagian tengah dan utara, serta DIY bagian timur.

Kemudian, sebagian Jawa Timur, Bali bagian selatan dan timur, sebagian Nusa Tenggara Barat, sebagian kecil Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan Timur bagian timur dan selatan.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved