News
Nekat Pulang dari Malaysia Dengan Jalan Kaki dan Masuk Hutan, 3 TKI Belum Ditemukan
Gunawan menjelaskan, awalnya ada enam warga Kabupaten Sambas yang bekerja di Malaysia yang ingin pulang ke kampung halaman.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Tiga orang pejuang devisa yang hilang sekitar 2 bulan lalu, hingga kini belum ditemukan.
Mereka bertiga dikabarkan terpisah dari rombongan.
Berikut kronologi 3 TKI tersesat dan hilang di hutan Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, sejak Kamis (9/4/2020).
Mereka bertiga sebagai pekerja migran Indonesia (PMI).
Sedianya, mereka yang berasal dari Kabupaten Sambas tersebut, ingin kembali ke kampung halamannya setelah tidak dapat bekerja akibat pandemi global virus corona atau Covid-19 dan adanya kebijakan lockdown di Malaysia.
"Sampai saat ini masih proses pencarian. Mereka nekat berjalan kaki dari Malaysia dan masuk hutan, dengan maksud menembus hutan di Kapuas Hulu," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu, Gunawan saat dihubungi Kompas.com, Jumat (26/6/2020)
Gunawan menjelaskan, awalnya ada enam warga Kabupaten Sambas yang bekerja di Malaysia yang ingin pulang ke kampung halaman.
Mereka adalah Rifki, Holdi, Thamrin, Safari, Juli Hartono dan Junaidi.
Namun, karena lockdown di Malaysia yang berakibat Pos Lintas Batas Negara (PLBN) tutup, keenam orang tersebut memutuskan melewati hutan belantara.
"Di tengah perjalanan, mereka tersesat di hutan dan kekurangan bekal," ucap Gunawan.
Akibatnya, mereka membagi dalam dua kelompok.
Kelompok pertama Rifki dan Thamrin, mereka memutuskan kembali ke Kota Kapit, Serawak, Malaysia.
Sementara kelompok Holdi, Safari, Juli Hartono dan Junaidi tetap melanjutkan perjalanan.
Gunawan melanjutkan, kelompok yang melanjutkan perjalanan ini juga terpisah.
Pada Mei 2020, satu di antara mereka, Holdi ditemukan warga tengah mencari ikan.
"Dia pun dibawa ke Desa Tanjung Lasa, Kecamatan Putussibau Utara, Kabupaten Kapuas Hulu," terang Gunawan.
Dengan demikian, yang saat ini masih belum diketahui keberadaannya adalah Safari, Juli Hartono dan Junaidi.
Gunawan menerangkan, saat ini mereka masih terus berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait untuk melakukan pencarian.
"Belum ditemukan. Mengingat luasnya wilayah hutan di perbatasan. Saat ini masih terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pihak teknis," ungkap Gunawan.
TKI Ditelantarkan
Detik-detik belasan TKI ilegal ditemukan terlantar di sebuah hutan bakau, dua hari dua malam tidak makan dan kelaparan.
Nahas dialami 13 orang TKI ilegal yang ditemukan terlantar di kawasan hutan bakau di Asahan, Sumatera Utara.
Belasan TKI asal Malaysia itu dibiarkan kelaparan selama dua hari dua malam sebelum tim evakuasi datang menolong.
Video memperlihatkan belasan orang berada di sebuah hutan bakau tersebar dan viral di grup WhatsApp.
Dalam video berdurasi 3 menit 50 detik, tampak belasan orang bersusah payah naik ke kapal yang merupakan milik patroli gabungan Sat Polair Polres Tanjung Balai dan BKO Pol Airud Polda Sumut.
Kapolres Tanjung Balai AKBP Putu Yudha Prawira mengatakan, orang-orang tersebut merupakan TKI yang bekerja di Malaysia.
Mereka ditelantarkan di hutan bakau di perairan Asahan, Sumut.
Ke 13 TKI ini dievakuasi dari pinggir hutan bakau di Tanjung Sei Sembilang, Kecamatan Sei Kepayang Timur, Kabupaten Asahan.
"13 TKI itu dievakuasi Sat Polair Polres Tanjung Balai bersama personel BKO Pol Airud Polda Sumut dari hutan bakau di perairan Asahan," ujar Putu yang dihubungi melalui WA, Jumat (1/5/2020) sore.
Tangkapan video memperlihatkan TKI Ilegal kesusahan naik ke kapal patroli yang menemukan mereka telantar di pinggir hutan bakau di perairan Asahan pada Jumat (1/5/2020) pagi tadi. Sebelum ditemukan, mereka 2 hari 2 malam tidak makan di tengah laut.(Dok. Polres Tanjung Balai)
Dijelaskannya, sekitar pukul 01.40 WIB, personel Sat polair Polres Tanjung Balai bersama petugas Direktorat Polairud Polda Sumut berpatroli di perairan Asahan.
Sekitar jam 10.00 WIB, tim patroli menemukan belasan warga berkumpul di pinggir hutan bakau.
Mereka membawa banyak barang.
"Sekira pukul 10.30 WIB, tim patroli menolong kumpulan orang tersebut yang diduga ditelantarkan oleh kapal yang membawa mereka dari Malaysia ke Indonesia," ujarnya.
Selanjutnya, pada 12.50 WIB, petugas tiba di Kota Tanjung Balai dan mengamankan mereka di dermaga Sat Pol Air Polres Tanjung Balai.
Di dermaga, belasan TKI ini disemprot cairan disinfektan dan barang bawaan diperiksa.
"Para TKI ini diberikan makan karena sudah 2 hari 2 malam di tengah laut dan tidak makan," katanya.
Tim berkoordinasi dengan tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Tanjung Balai terkait penjemputan TKI illegal ini.
Para TKI ini berasal dari Asahan dan Tanjung Balai.
"Dari hasi pemeriksaan kesehatan, 13 TKI negatif terindikasi Covid-19 dan akan dipulangkan kepada pemdanya masing-masing atau kepada keluarganya," ujar Putu.
BERITA TERPOPULER :
• Dibawa Orangtua ke Acara hingga Dicium Tamu, Bayi yang Baru Berusia 10 Bulan Terjangkit Covid-19
• Susi Pudjiastuti Diledek Presiden Jokowi di Depan Banyak Orang Gara-gara Megawati
TONTON JUGA :
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul https://palembang.tribunnews.com/2020/06/26/nekat-jalan-kaki-dari-malaysia-3-tki-tersesat-di-hutan-kini-belum-ditemukan-berikut-kronologinya?page=all
Editor: Fadhila Rahma
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/hutan_20181027_235227.jpg)