Sejarah
Manusia Tertua Itu Meganthropus Paleojavanicus Bukan Pithecanthropus Erectus, Ditemukan di Indonesia
Pada ribuan tahun yang lalu Manusia purba merupakan makhluk hidup yang pernah hidup dan mendiami bumi.
Editor:
Glendi Manengal
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pada ribuan tahun yang lalu Manusia purba merupakan makhluk hidup yang pernah hidup dan mendiami bumi.
Dan Indonesia merupakan salah satu negara yang menjadi tempat untuk tinggal bagi manusia purba pada masa itu.
Diketahui keberadaan mereka dapat diketahui berdasarkan peninggalan berupa fosil.
Diketahui keberadaan mereka dapat diketahui berdasarkan peninggalan berupa fosil.
• Misteri Asal Usul Leluhur Bangsa Yahudi, Dari Mana Mereka Berasal? Ahli Paleogenomik Coba Ungkapkan
• Korea Selatan Terbangkan Jet Tempur Kejar Pesawat China yang Lintasi Wilayahnya Tanpa Ijin
• Sambil Teriak, Ibu Lihat Langsung Anak Gadisnya Dibawa Kabur Pria Beristri yang Ternyata Tetangganya
Fosil adalah sisa tulang belulang binatang atau sisa tumbuhan zaman purba yang telah membatu dan tertanam di bawah lapisan tanah.Pithecanthropus Erectus merupakan fosil manusia purba pertama kali ditemukan di Indionesia.
Penemuan tersebut menjadi pangkal penyelidikan zaman praaksara.

Fosil pertama
Dalam buku Sejarah Nasional Indonesia: Masa Prasejarah sampai Masa Proklamasi Kemerdekaan (2011) karya M.Junaedi Al Anshori, fosil manusia purba yang pertama kali ditemukan di Indonesia adalah Pithecanthropus Erectus.
Fosil tersebut ditemukan di lembah Sungai Bengawan Solo daerah Trinil, Jawa Timur pada 1890 oleh Eugene Dubois.
Kata Pithecanthropus Erectus berasal dari bahasa Yunani. Fithkos yang artinya kera, anthropus berati manusia, dan erectus berati tegak.
Berati Pithecanthropus Erectus adalah manusia kera yang berjalan tegak lurus.
Oleh para ilmuwan Pithecanthropus Erectus disebut Homo erectus.
Fosil yang ditemukan
Fosil yang ditemukan berupa tulang rahang, bagian atas tengkorak, geraham, dan tulang paha kiri.
Tulang rahang yang ditemukan diperkirakan volume otaknya berkisar 750 cc. Volume otak manusia modern pada umumnya lebih dari 1.000 cc, sedangkan kera maksimal 600 cc.
Bukti lain penemuan manusia purba di Trinil adalah tulang belakang kepala yang menentukan duduknya kepala atas leher.
Anggota tubuh lainnya seperti tulang keningnya sangat menonjol ke muka.
Dari ukuran tulang tengkorak dapat diketahui tingginya diperkirakan 165 cm. Ukuran itu menyerupai manusia yang sudah berjalan tegak.
Selama puluhan tahun, Pithecanthropus Erectus sempat dianggap sebagai manusia purba tertua di Indonesia.
Pada 1936-1941, G.H.R Von Koenigswald dan F. Weidenreich melakukan penyelidikan di sepanjang Sungai Bengawan Solo dan berhasil menemukan fosil tengkorak manusia yang disebut Meganthropus Paleojavanicus.
Dari penemuan itu disimpulkan bahwa manusia tertua bukan Pithecanthropus Erectus tapi Meganthropus Paleojavanicus.

Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), bangun tengkorak Pithecanthropus erectus sangat pendek namun memanjang ke belakang, dengan kapasitas otak sekitar 900 cc.
Tulang kening menonjol dan di belakang orbit mata terdapat penyempitan yang sangat jelas, menandakan otak yang belum berkembang.
Pada bagian belakang terlihat bentuk meruncing. Individu tersebut berjenis kelamin wanita.
Karena tidak adanya perkembangan relief tengkorak, di mana otot insersi muskuler berkembang.
( Penulis Ari Welianto )
• Korea Selatan Terbangkan Jet Tempur Kejar Pesawat China yang Lintasi Wilayahnya Tanpa Ijin
• Pemuda yang Meminjam Uang Ini Malah Bunuh Temannya Sendiri Karena Kesal Sering Ditagih Hutangnya
• Viral Jenazah Covid Batal Dikuburkan Karena Tertukar, Harusnya Laki-laki Tapi yang Diterima Wanita
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pithecanthropus Erectus, Fosil Manusia Purba Pertama yang Ditemukan di Indonesia"