Virus Corona
Indonesia Disebut Bisa Menjadi Spot Virus Corona di Dunia, Berikut Ini Penjelasan Ahli
Kabarnya saat ini kasus di Indonesia paling tertinggi di ASEAN setelah melewati singapura, dan urutan 29 dunia.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Dampak virus corona yang tengah terjadi di Indonesia hingga saat ini.
Diketahui beberapa hari ini kasus Covid-19 baru di Indonesia terus alami peningkatan, dalam sehari capai 1.000 kasus.
Kabarnya saat ini kasus di Indonesia paling tertinggi di ASEAN setelah melewati singapura, dan urutan 29 dunia.
• Diprediksi 5 Tentara Negara Ini Akan Menjadi Militer Terkuat di Dunia Pada 2030
• Pemerintah Rusia Konfirmasi, Gadis Cantik yang Tewas Kecelakaan di Bali Adalah Warga Negara Rusia
• Nikah dengan Kakek Berusia 74 Tahun, Wanita Ini Malah Kedapatan Melakukan Hal Ini Dengan Kakek Lain
Negara-negara Asia Tenggara telah berhasil meratakan kurva tingkat infeksi virus Covid-19.
Namun hal tersebut sepertinya tidak terjadi di Indonesia.
Indonesia bahkan disebut kewalahan dengan pertempuran melawan Covid-19.
Perhatian dunia kini tengah difokuskan pada Amerika Serikat, India, Rusia, dan Brasil yang mencatat angkat infeksi harian hingga puluhan ribu.

Sedangkan Indonesia terbang di bawah radar.
Media luar negeri, Sydney Morning Herald (SMH), menilai Indonesia akan menjadi hotspot virus Covid-19 berikutnya di dunia.
Dilansir SMH, Jumat (19/6/2020), selama 8 hari Indonesia telah mencatat lebih dari 1.000 kasus baru Covid-19.
Para ahli epidemiologi khawatir jumlah kasus di Indonesia dapat mencapai lebih dari 60.000 kasus (saat berita itu ditulis angkanya sudah mencapai 47.896 kasus).
Lalu, hal yang jauh lebih memprihatinkan adalah tingkat pengujian yang sangat rendah dan tingkat kematian yang tinggi secara proporsional.
Menurut situs Worldometer, Rusia menempati peringkat ke-18 dunia dalam melakukan tes dengan jumlah 107.445 tes per 1 juta orang.
Amerika Serikat berada di urutan ke-27 dengan 80.750 tes per 1 juta orang, Brasil berada di urutan ke-108 dengan 11.302 tes per 1 juta orang, dan India berada di urutan ke-138 dengan 4.530 tes per 1 juta orang.
Sementara itu Indonesia mendekam di peringkat ke-163 dengan hanya melakukan 2.193 tes per 1 juta orang.