Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Dunia

WHO Peringatkan Fase Baru Covid-19 Makin Berbahaya, Meningkat dengan Cepat

WHO kembali memperingatkan wabah Covid-19 yang kembali meningkat dengan cepat, berada di fase yang baru dan berbahaya.

Editor: Aldi Ponge
Photo by Fabrice COFFRINI / AFP) (AFP/FABRICE COFFRINI
Dari kiri Direktur Program Health Emergencies World Health Organization (WHO) Michael Ryan, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dan WHO Technical Lead Maria Van Kerkhove menghadiri jumpa pers mengenai virus corona atau COVID-19, di kantor pusat WHO di Jenewa Swiss, Rabu (11/3/2020). Tedros Adhanom Ghebreyesus menyampaikan penilaian bahwa virus corona jenis baru (COVID-19) sebagai pandemi. 

Hasilnya, 20 sampel terbukti positif, termasuk tujuh orang anggota keluarga si orang suci itu.

Petugas swab test Ruchika Couhan meminta praktik serupa jangan sampai terulang kembali karena dirasa begitu berbahaya.

Apalagi, sekarang India tengah berada dalam ancaman gelombang baru.

Badan kesehatan lokal disebut mengidentifikasi 29 orang yang melakukan "praktik pengusiran virus corona" dan mengarantina diri mereka sendiri.

India sendiri hingga saat ini sudah melaporkan 298.283 kasus Covid-19.

Dengan 8.398 orang di antaranya dinyatakan meninggal dunia.

Meningkatnya infeksi terjadi setelah pemerintah mulai melonggarkan aturan lockdown.

Pada hari Kamis (11/6/2020), mereka mencatatkan 10.000 kasus.

Rumah sakit di kota besar seperti Mumbai, New Delhi, dan Chennai mulai kewalahan dengan membeludaknya pasien virus bernama resmi SARS-Cov-2 itu.

Para ahli kemudian memprediksi, India belum akan mencapai puncak dari pandemi virus corona sebelum akhir Juli mendatang.

Lonjakan kasus tersebut terjadi di tengah rencana pemerintah membuka lagi restoran, pusat perbelanjaan, hingga tempat ibadah di sebagian tempat.

Seperti diketahui, pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi sampat dikritik oleh masyarakat.

Alasannya, mereka menerapkan lockdown selama 10 pekan yang menggerus ekonomi dan menyebabkan krisis kemanusiaan.

New Delhi mempertahankan instruksi tersebut.

PIhaknya menjelaskan mereka berusaha melindungi 1,3 miliar warganya dari dampak yang lebih besar.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved