Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Dunia

WHO Peringatkan Fase Baru Covid-19 Makin Berbahaya, Meningkat dengan Cepat

WHO kembali memperingatkan wabah Covid-19 yang kembali meningkat dengan cepat, berada di fase yang baru dan berbahaya.

Editor: Aldi Ponge
Photo by Fabrice COFFRINI / AFP) (AFP/FABRICE COFFRINI
Dari kiri Direktur Program Health Emergencies World Health Organization (WHO) Michael Ryan, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dan WHO Technical Lead Maria Van Kerkhove menghadiri jumpa pers mengenai virus corona atau COVID-19, di kantor pusat WHO di Jenewa Swiss, Rabu (11/3/2020). Tedros Adhanom Ghebreyesus menyampaikan penilaian bahwa virus corona jenis baru (COVID-19) sebagai pandemi. 

Namun, bukan berarti menurut Ryan, virus itu diimpor dari Eropa. "Ketika kita berbicara tentang galur virus di Eropa, kita harus berhati-hati," katanya.

"Ada berbagai galur yang beredar, tetapi jujur saja, galur virus telah berpindah di seluruh dunia.

Misalnya jika Anda pergi ke New York, banyak virus yang beredar di New York berasal dari Eropa. Bahkan tempat-tempat seperti Jepang telah mengimpor ulang kasus-kasus infeksi dari Eropa."

Meski begitu, Ryan mengatakan bahwa bukan berarti Eropa adalah asal mula penyakit Covid-19. "Maksudnya, kemungkinan besar penyakit itu diimpor dari luar Beijing," ujar Ryan.

Orang Suci di India Meninggal karena Corona Usai Klaim Bisa Sembuhkan Covid-19 dengan Cium Tangan

Beredar kabar orang suci yang meninggal karena virus corona.

Kabar ini jadi perbincangan hangat setelah orang suci tersebut mengklaim bisa menyembuhkan Covid-19 dengan cium tangan pasien positif corona.

Ia adalah seorang pria tantra dari Ratlam, di Negara Bagian Madhya Pradesh.

Pria tersebut menyatakan, dia bisa memusnahkan beban hidup pengikutnya dengan mencium tangannya.

Tak cukup sampai di situ, pria tersebut juga mengklaim ritual cium tangan bisa efektif terhadap pasien Covid-19.

Walaupun wabah tersebut sebenarnya menular lewat tetesan di mulut atau hidung.

Berita ini dibenarkan oleh departemen kesehatan setempat.

Mereka menyatakan, si orang suci itu terinfeksi virus corona pada 3 Juni 2020.

Ia meninggal dunia satu hari setelahnya.

Mengutip dari Kompas.com, otoritas India mulai melacak siapa saja yang kontak dengan pria itu dan menerapkan swab test ke 40 orang.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved