Update Virus Corona Dunia
ILMUWAN Temukan Adanya Hubungan Antara Covid-19 dengan Golongan Darah, Ini Hasil Studi Terbaru
Tim peneliti di Eropa menemukan bahwa dua variasi genetik bisa menunjukkan siapa yang lebih berisiko sakit parah.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Belum lama ini penelitian ungkap keterkaitan golongan darah dengan virus corona.
Diketahui, golongan darah seseorang kemungkinan besar memiliki peran dalam tingkat keparahan gejala yang dialami oleh pasien virus corona.
Bahkan, sebuah analisis genetis pasien corona menunjukkan bahwa orang-orang yang memiliki golongan darah O lebih terlindungi dariwabah virus corona.
Namun, sebaliknya, orang dengan golongan darah A mungkin lebih berisiko komplikasi akibat virus corona (Covid-19).

Seperti yang dilansir news-medical.net, tim peneliti di Eropa menemukan bahwa dua variasi genetik bisa menunjukkan siapa yang lebih berisiko sakit parah bahkan meninggal dunia akibat infeksi virus corona atau Covid-19.
Selain itu, para ilmuwan juga menemukan adanya hubungan antara virus corona dengan golongan darah, menyatakan beberapa orang cenderung terpapar Covid-19.
Hasil studi yang dipublikasikan The New England Journal of Medicine itu menjelaskan mengapa beberapa orang bisa memiliki risiko tinggi terinfeksi dan mengalami gejala yang parah.
Dalam 3 studi yang berbeda, peneliti dari Universitas Columbia, Mazandaran University of Medical Sciences di Iran dan beberapa institusi di China juga menghasilkan temuan yang serupa.
Kegagalan pernapasan pada pasien Covid-19
Patogenesis Covid-19 yang parah dan penyebab kegagalan pernapasan pada pasien virus corona masih belum jelas, tetapi tingkat kematian pada pasien usia dan laki-laki, cukup tinggi.
Lebih lanjut, orang memiliki masalah kesehatan yang mendasarinya lebih mungkin mengalami gejala Covid-19 yang lebih parah, termasuk hipertensi, diabetes, obesitas, dan penyakit kardiovaskular.
Peran relatif dari faktor risiko klinis dalam menentukan keparahan Covid-19 belum diklarifikasi.
Kini, studi baru menggarisbawahi faktor predisposisi lain yang mungkin membuat beberapa orang rentan terhadap infeksi.
Analisis genetik
Tim peneliti dari Eropa mempelajari lebih dari 1.900 pasien virus corona yang sakit parah di Spanyol dan Italia, dua negara yang paling parah terkena dampak pandemi.