Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kasus Novel Baswedan

Singgung Aksi Rahmat Kadir dan Ronny Bugis, Novel Baswedan: Seharusnya Dua Mata Saya Buta

Novel Baswedan mengatakan pernyataan tim kuasa hukum Rahmat dan Ronny tak berdasar, tanpa didasari pengetahuan klinis.

Editor: Frandi Piring
Kolase foto Tribunnews.com/Muhammad Fadhlullah/Istimewa
Novel Baswedan jelaskan pengobatan tentang matanya yang tersiram air keras. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Penyidik KPK Novel Baswedan mengatakan tim dokter yang menangani kerusakan matanya akibat siraman air keras, adalah salah satu yang terbaik di dunia.

Novel Baswedan dirawat di Singapura National Eye Centre.

Ia juga memberi tahu, dokter yang merawatnya adalah Profesor Donal Tan.

"Yang tangani saya adalah dokter mata spesialis kornea terpapar bahan kimia, yaitu Prof Donal Tan."

"Dalam beberapa rating yang bersangkutan adalah dokter kornea yang terbaik di dunia," kata Novel Baswedan ketika dihubungi, Selasa (16/6/2020).

Tim kuasa hukum Rahmat Kadir Mahulette dan Ronny Bugis sebelumnya meyakini kerusakan mata yang dialami Novel Baswedan bukan sepenuhnya perbuatan kedua terdakwa.

Novel Baswedan saat ditemui di rumahnya di Kelapa Gading Jakarta Utara usai rekonstruksi kasus penyiraman air keras, Jumat (7/2/2020).
Novel Baswedan saat ditemui di rumahnya di Kelapa Gading Jakarta Utara usai rekonstruksi kasus penyiraman air keras, Jumat (7/2/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO)

Menurut tim kuasa hukum dari Divisi Hukum Polri yang diketuai Rudy Heriyanto, kerusakan mata yang diderita Novel Baswedan itu akibat penanganan medis yang tidak benar.

Selain itu, kata mereka, hal itu juga disebabkan ketidaksabaran Novel Baswedan selaku korban terhadap tindakan medis.

Novel Baswedan mengatakan pernyataan tim kuasa hukum Rahmat dan Ronny tak berdasar, tanpa didasari pengetahuan klinis.

Kata Novel Baswedan, harusnya kedua matanya mengalami kebutaan.

Namun tim dokter yang merawatnya di Singapura berupaya agar matanya tetap berfungsi.

"Kedua mata saya seharusnya buta, karena serangan air keras."

"Alhamdulillah satu masih bisa walaupun terbatas, dan yang satunya sebelah kiri sudah diupayakan tapi tidak tertolong juga," paparnya.

Novel Baswedan menegaskan sejak ditangkapnya Rahmat Kadir Mahulette dan Ronny Bugis sebagai tersangka penyerangan, ia sudah tidak menaruh harapan pada proses hukum tersebut.

Karena, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak memberi perhatian khusus agar dibentuk Tim Pencara Fakta (TPF) Independen untuk mencari pelaku serta aktor intelektual penyerangan terhadapnya.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved