News
Tiongkok Harus Belajar Berbagi Agar Konflik Tak Pecah di Laut China Selatan
Memanasnya gerakan militer di wilayah Laut China Selatan, Membuat kegelisahan bagi negara disekitarnya bahkan para nelayan.
"Kami membangun mekanisme komunikasi yang komprehensif dan bekerja bersama untuk menyelamatkan banyak orang," katanya.
"Tidak masalah apakah mereka orang China atau Korea atau Vietnam, atau apa pun. Di mata penyelamat, nyawa itu penting, bukan dari mana asalnya. ”
Meskipun Beijing telah berulang kali mengatakan bahwa program pembangunan pulau adalah untuk kebaikan global, tidak hanya memberi manfaat bagi kapal dagang yang lewat tetapi juga nelayan dari seluruh Asia Tenggara, banyak pengamat yang kurang yakin.
"Kecuali mercusuar, penggunaan semua layanan publik lainnya yang ditawarkan oleh China sangat terbatas, sementara jumlah perselisihan antara nelayan Tiongkok dan saingan mereka dari negara-negara tetangga terus meningkat," kata Zhang Mingliang, seorang profesor yang mengkhususkan diri dalam studi Laut Cina Selatan di Universitas Jinan di Guangzhou.

"Perselisihan dan kebuntuan ini adalah hasil dari konsep yang sudah ketinggalan zaman dimana banyak orang China menganggap sumber daya Laut China Selatan sebagai keuntungan eksklusif yang tidak boleh dibagi," kata Zhang.
"Tetapi opsi yang lebih berkelanjutan adalah bagi China, sebagai negara terbesar dan paling kuat di kawasan ini, untuk berbagi sumber daya itu, dan dengan demikian membantu menjaga perdamaian dan stabilitas jangka panjang," ungkapnya.
• KISAH Putra Asli Papua Pertama Berpangkat Jenderal Bintang 3 TNI AD, Pernah Jadi Buruh Pengaspal
• Buang Air Kecil Sembarangan, Pria 28 Tahun Dijatuhi Hukuman 14 Hari Penjara, Tertangkap Kamera
• VIRAL Jenazah PDP Covid-19 di Surabaya Hanya Dipakaikan Popok Tanpa Kain Kafan, RS Beri Bantahan
Artikel ini telah tayang di kontan.co.id dengan judul " Agar konflik tak pecah, China harus belajar berbagi di Laut China Selatan "