Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Virus Corona

Achmad Yurianto Mengakui Kemampuan Tes Massal Virus Corona Masih Rendah

Achmad Yurianto, mengakui jumlah tes massal terkait pemeriksaan virus corona masih terbilang rendah.

Editor: Glendi Manengal
Istimewa
Pernyataan Jubir pemerintah khusus penanangan virus corona, Achmad Yurianto 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabar perkembangan virus corona di Indonesia.

Sampai saat ini kasus Covid-19 terus meningkat hingga mencatat rekor baru.

Diketahui beberapa hari ini penambahan kasus Covid-19 dalam sehari mencapai 1.000 pasien positif.

Wali Kota Bogor Bima Arya Menulis Buku yang Menceritakan Pengalamannya saat Jadi Pasien Covid-19

Malam Ini Hotman Paris Hutapea Akan Menemui Ustaz Abdul Somad, Bahas Apa?

Kesal Selalu Dituding Panci dan Antena, Roy Suryo Tanggapi Kasus Iman Nahrawi: Saya Sudah Maafkan

ILUSTRASI virus corona di Indonesia.
ILUSTRASI virus corona di Indonesia. (Shutterstock)

Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, mengakui jumlah tes massal terkait pemeriksaan virus corona masih terbilang rendah.

Menurut Yuri, saat ini kemampuan pemerintah yaitu melaksanakan 1.752 tes per 1 juta penduduk.

"Secara keseluruhan kalau kita menghitung seluruh wilayah Tanah Air, tes kita memang masih rendah, yaitu 1.752 tes per 1 juta penduduk," kata Yuri dalam konferensi pers dari Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (13/6/2020).

Namun, Yuriamto menyatakan, hal tersebut bukan berarti pemerintah tidak serius menangani Covid-19.

Ia mengatakan, Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas banyak wilayah yang luas.

Maka, menurut dia, kemampuan tes massal Covid-19 di Indonesia saat ini tidak bisa dibandingkan dengan negara lain.

"Tanah Air kita terdiri dari banyak kepulauan, banyak wilayah yang cukup luas dengan kepadatan dan risiko mobilitas orang yang terkait faktor dengan orang pembawa penyakit cukup besar yang sangat berbeda," ujarnya.

Yuri menuturkan, saat ini pemerintah tengah mempelajari beberapa daerah lain yang kini jadi episentrum penularan Covid-19. Misalnya, Surabaya dan Makassar.

"Ini jadi faktor pengukur yang lebih obyektif jika kita mau melihat kinerja secara keseluruhan dari upaya kita bersama dalam menanggulangi Covid-19," kata Yuri.

Ilustrasi virus corona di Indonesia
Ilustrasi virus corona di Indonesia ((Shutterstock))

Selanjutnya, ia pun mengingatkan masyarakat untuk turut bekerja sama dalam memutus mata rantai penularan Covid-19.

Yuri mengimbau soal pentingnya menjaga jarak, menggunakan masker, dan mencuci tangan.

"Kunci utama adalah memutus mata rantai penularan.

Menjaga jarak, menggunakan masker, dan mencuci tangan adalah kebiasaan baru yang harus kita lakukan," kata Achmad Yurianto.

Berikut ini data sebaran kasus baru Covid-19 di 29 provinsi hingga 13 Juni 2020:

1. Jawa Timur: 176 kasus baru

2. Sulawesi Selatan: 125 kasus baru

3. Kalimantan Selatan: 123 kasus baru

4. DKI Jakarta: 121 kasus baru

5. Sumatera Utara: 94 kasus baru

6. Banten: 74 kasus baru

7. Jawa Tengah: 70 kasus baru

8. Papua: 40 kasus baru

9. Bali: 28 kasus baru

10. Sumatera Selatan: 22 kasus baru

11. Kalimantan Tengah: 21 kasus baru

12. Maluku Utara: 17 kasus baru

13. Jawa Barat: 15 kasus baru

14. NTB: 13 kasus baru

15. Maluku: 13 kasus baru

16. Lampung: 12 kasus baru

17. Sulawesi Tengah: 9 kasus baru

18. Sulawesi Utara: 7 kasus baru

19. Papua Barat: 5 kasus baru

20. Riau: 5 kasus baru

21. Bangka Belitung: 4 kasus baru

22. Gorontalo: 4 kasus baru

23. Bengkulu: 3 kasus baru

24. Kalimantan Timur: 3 kasus baru

25. Sumatera Barat: 3 kasus baru

26. DIY: 2 kasus baru

27. Jambi: 2 kasus baru

28. Sulawesi Tenggara: 2 kasus baru

29. Kepulauan Riau: 1 kasus baru

Total: 1.014 kasus

Wali Kota Bogor Bima Arya Menulis Buku yang Menceritakan Pengalamannya saat Jadi Pasien Covid-19

Malam Ini Hotman Paris Hutapea Akan Menemui Ustaz Abdul Somad, Bahas Apa?

Kesal Selalu Dituding Panci dan Antena, Roy Suryo Tanggapi Kasus Iman Nahrawi: Saya Sudah Maafkan

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pemerintah Akui Kemampuan Tes Massal Covid-19 Masih Rendah"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved